blank
Kegiatan Pasar Bukan Suruh dijaga oleh anak muda karang taruna Amukas, setiap sorenya. Foto : Erna

UNGARAN – Berburu menu berbuka puasa, masih menjadi andalan bagi sebagian muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan ini. Tak jarang, tempat kuliner menjadikan menu Nusantara menjadi pilihan ketika malas meracik sendiri di rumah.

Di kawasan Kecamatan Suruh ada satu tempat yang sejak beberapa tahun terakhir menjadi pusat ngabuburit bagi warga Suruh dan sekitarnya. Karena keunikannya pula, kawasan yang disebut pasang “Bukan “ini acap menjadi buruan awak media untuk diwartakan.

Pasar “Bukan” yang ada hanya selama Ramadan itu, berada di sepanjang jalan kampung yakni Jalan KH Rais, terletak di Dusun Kauman, Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Di tempat ini, sedikitnya 50 lapak pedagang menyediakan beragam menu. Mulai jajanan ndeso hingga, kuliner berbagai tanah air tersedia. Tentunya, dengan harga sangat terjangkau.

Kegiatan Pasar “Bukan” sendiri dikelola Karang Taruna, Amukas. Dipimpin Yusuf, pasar ini tahun lalu hanya diikuti 30-an lapak pedagang. Namun sekarang pedagang yang ikut ambil bagian mencapai 50 lapak. Berbagai makanan khas seperti jemunak, lupis, ketan, puli kecer, kolak, es degan maupun lauk pauk dan sayuran tersedia pula.

Farid Salma (53), penasihat Anak Muda Kauman Suruh (Amukas) saat ditemui di lokasi, Jumat (16/5) menceritakan, mengapa disebut Pasar Bukan. Bukan sendiri dari bahasa jawa yang dalam keseharian artinya menu berbuka puasa.

“Pasar Bukan ini ada sejak tahun 2007. Yang dimaksud Pasar Bukan yakni pasar yang menyediakan menu makanan untuk buka puasa. Pasar ini ada selama puasa Ramadan saja,” paparnya.

Pihak karang taruna sendiri, masih bisa menerima dengan mendaftar saja dan distribusi cukup Rp 3.000 saja.

Salah seorang anggota Karang Taruna Amukas, yang enggan disebutkan identitasnya menuturkan, omzet yang masuk ke kas Karang Taruna. “Dari distrubusi dan parkir. Kegiatan ini seizin desa dan diapresiasi. Pasar Bukan masih bisa menampung sekitar 70 lapang,” tuturnya.

Dalam pelaksanaannya, para pedagang hanya diminta tertib dan menjaga kebersihan. Pukul 18.00 wib diharapkan semua kegiatan telah usia. Asnimar (64) warga Tingkir, Salatiga sengaja berburu buka puasa di Pasar Bukan ini.  “Setiap tahun pasti datang ke Pasar Bukan ini untuk mencari menu buat buka, karena terkadang malas masak,” aku Asnimar.

suara baru.id/Erna