blank
Sekelompok orang tergabung Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LKCI) Kota Salatiga menggelar aksi penolak terhadap rencana People Power, Selasa (14/5) petang. Foto : Erna

SALATIGA – Sekelompok orang tergabung dalam Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LKCI) Kota Salatiga menggelar aksi penolak adanya isu aksi “People Power”, Selasa (14/5). Aksi dikawal ketata pihak Kepolisian itu, sebagai upaya menolak yang rencana akan digelar 22 Mei 2019. Terkait dengan itu, Jalan Senjoyo Kota Salatiga itu diwarnai dengan pengibaran bendera merah putih.

Mereka yang berunjuk rasa secara damai ini, mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan berbagai gerakan-gerakan para elite politik bangsa ini dengan tujuan memecah persatuan kesatuan NKRI.

Ketua LKCI Salatiga Joko Tirtono dalam orasinya mengajak Bangsa Indonesia dan Kota Salatiga khususnya, tidak terpancing wacana people power. “Jika ada para pihak yang keberatan dengan hasil KPU terkait penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih bisa menempuh jalur hukum,” kata Joko Tirtono.

Ia juga meminta kepada elite politik, jangan memprovokasi dan membuat kegaduhan serta keonaran di tengah-tengah masyarakat dengan gerakan people power.

“Gunakan jalur hukum sesuai konstitusi jika ada para pihak ada yang keberatan dengan hasil penetapan KPU. Diharapakan, apa pun hasil KPU dapat diterima dengan ikhlas dan lapang dada,” tandasnya.

Ia menilai, people power berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk itu, LKCI menyerukan Bangsa Indonesia tidak terpancing terhadap ajakan bisa mengancam keutuhan NKRI yang berlandaskan Pancasila.

“Dan khususnya di Kota Salatiga akan tetap aman dan sejuk serta penuh toleransi ditengah Kebhinekaan,” imbuhnya.

 

suara baru.id/Erna