Relokasi Warga Tambakrejo, Gratis Setahun Tempati Rusunawa Kudu
Rusunawa Kudu yang ada di Kecamatan Genuk siap dihuni warga Tambakrejo terdampak penggusuran (Foto: hery priyono)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pasca pembongkaran bangunan liar di bantaran Banjir Kanal Timur (BKT) tepatnya di Kampung Tambakrejo, Tanjungmas, warga masyarakat terdampak penggusuran mendapat tawaran untuk relokasi ke Rusunawa Kudu yang ada di wilayah Genuk.

Relokasi tersebut seperti yang disampaikan Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kota Semarang Ali saat ditemui di sela-sela peresmian Taman Kedondong, Jumat (10/5) sore.

“Sebenarnya dulu (warga Tambakrejo) sudah pernah mendapat tawaran untuk pindah sebelum adanya penggusuran, tapi warga menolak untuk menempati. Padahal fasilitas yang ada di Rusunawa Kudu sudah sangat lengkap. Apalagi pak wali kota sendiri memberi kebijakan menggratiskan sewa selama setahun bagi warga yang mau menempati,” katanya.

Ali menjelaskan, Rusunawa Kudu yang siap pakai dari Pemkot Semarang bagi tiap KK meliputi satu unit rumah layak huni. Terdiri dari satu kamar, ruang tamu, dapur, dan perabotan pelengkap lainnya. Dua blok kembar siap huni adalah blok H dan blok I, yang mana masing-masing blok terdiri dari 54 unit rumah.

“Istilahnya warga nggak perlu bawa apa-apa langsung masuk langsung pakai, semua sudah tersedia. Meja, tempat tidur tingkat, kasur, lemari sudah terpasang, listrik dan air juga sudah nyala, tinggal masuk langsung pakai saja,” katanya.

Rusunawa dan Pondok Boro Siap

Selain menyiapkan rusunawa bagi warga Tambakrejo terdampak penggusuran, Pemkot Semarang juga menyiapkan pondok boro. Ini tindakan sementara untuk mengantisipasi warga yang tidak bisa menempati rusun karena sudah penuh.

Dari pendataan sementara terhadap warga Kampung Tambakrejo sebelum penggusuran, tercatat ada 97 KK yang menempati 61 bangunan yang selama ini jadi hunian warga. Hal tersebut lantaran ada beberapa rumah yang penghuninya berisi dari 2 hingga 3 KK.

Tak hanya itu saja, Ali juga membeberkan rencana Pemkot Semarang yang akan membangun rusunawa di dekat pantai daerah Tanjungmas. Pembangunan infrastruktur ini untuk memfasilitasi warga masyarakat yang kesehariannya berprofesi sebagai nelayan.

“Beberapa twin blok pembangunannya berada dekat pantai, setplan-nya sudah tersusun dan sudah terkirim ke pusat. Fasilitasnya juga sangat memadai seperti tipe 36 lengkap dengan fasilitas umum penunjang, namun untuk pengerjaannya baru akan terlaksana 2020 mendatang,” pungkasnya.