blank
Padamkan Api : Warga Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug langsung memadamkan api dengan peralatan seadanya. Hal ini disebabkan armada Damkar tidak dapat masuk akses pemukiman tempat lokasinya kebakaran tersebut. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN – Sebuah insiden kebakaran kembali terjadi di wiayah Kabupaten Grobogan. Kali ini, insiden tersebut terjadi Senin (13/5) sekitar pukul 09.00 WIB. Musibah tersebut terjadi di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug dan menghanguskan dua rumah. Dari informasi yang diperoleh, kejadian ini menimpa rumah milik Ngatmin (50), Eko Supriyono (30) dan Juremi (45).

Awal mula kebakaran terjadi saat seorang warga melihat kepulan asap di rumah Ngatimin (50) yang berprofesi sebagai tukang batu. Setelah didekati warga, ternyata kobaran api sudah meluas dan menghanguskan benda-benda yang mudah terbakar.

Api kemudian menjalar ke rumah Eko Supriyono (30). Dalam tempo cepat, api juga menghanguskan rumah pria yang juga berprofesi sebagai tukang batu tersebut.

Warga yang berada di sekitar lokasi kebakaran langsung berteriak minta tolong. Sebagian dari mereka langsung mengambil air dari dalam sungai irigasi yang jaraknya dekat dengan TKP.

Informasi adanya kebakaran ini kemudian dilaporkan ke perangkat desa yang diteruskan ke perangkat kecamatan Gubug. Petugas dari Pemadam Kebakaran langsung menuju ke TKP. Namun, akses  jalur menuju ke TKP sempit menyebabkan armada damkar tidak dapat masuk ke pemukiman tersebut.

Api terus menjalar hingga bagian belakang rumah Juremi. Beruntung, api dapat segera dipadamkan sehingga tidak merembet ke bagian lain rumah milik perempuan pembuat tempe tersebut.

Camat Gubug Ahmad Basuki Mulyono membenarkan kejadian ini. Pihaknya mengatakan warga berupaya melakukan pemadaman dengan peralatan sederhana. Hal tersebut karena mobil damkar tidak dapat memasuki jalur menuju TKP.

“Benar terjadi kebakaran di Desa Papanrejo. Informasinya kebakaran ini disebabkan adanya konsleting listrik dan Damkar tidak dapat masuk ke lokasi kejadian karena akses jalurnya tidak cukup sehingga warga bergotong royong untuk melakukan pemadaman,” kata Basuki, sapaan akrabnya saat dikonfirmasi.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai puluhan juta.

Sementara itu Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyaningsih saat dikonfirmasi terkait kejadian ini mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati. Terutama saat hendak menghadapi musim kemarau.

“Sesuai dengan prakiraan cuaca dari BMKG kalau saat ini sudah memasuki musim kemarau. Diharapkan kepada masyarakat agar berhati-hati pada semua obyek yang dapat mengakibatkan kebakaran. Contohnya bediang, konsleting listrik, kompor atau pawon,” ujar mantan Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Grobogan tersebut.

suarabaru.id/Hana Eswe.