blank
Dibujuk Anak : Sri Murniyati, pengidap OGDJ tengah dibujuk anaknya agar mau ikut dengan petugas. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN – Sudah 10 tahun, Sri Murniyati (46) menjadi pengidap gangguan jiwa. Warga Dusun Karanganyar RT 005 RW 004 Desa/Kecamatan Godong tersebut akhirnya dibawa dari rumahnya untuk diserahkan ke Panti Esti Utomo Wonogiri oleh petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKSK) Kecamatan Godong dan Dinas Sosial Kabupaten Grobogan, Rabu (8/5).

Menurut Danang Wahyu Saputra, petugas TKSK Kecamatan Godong, mendapat informasi adanya ODGJ di Desa Karanganyar yang sering meresahkan masyarakat setempat. Bahkan, perempuan yang sudah ditinggal mati suaminya ini sering mengancam akan membunuh kedua orang tuanya dengan pisau.

“Kita mendapatkan informasi dari masyarakat adanya ODGJ di Desa Karanganyar. Setelah itu, kita datang ke rumahnya dan benar didapati ada ODGJ di dalam rumah tersebut yang sering marah-marah dan menurut informasi dia hampir menusuk orang tuanya dengan menggunakan pisau. Kabarnya, dia mulai terkena gangguan jiwa karena persoalan keluarga,” kata Danang, sapaan akrabnya.

Setelah melakukan pemantauan, pihaknya meminta perangkat desa setempat untuk membuat laporan ke Dinas Sosial Kabupaten Grobogan. Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti Dinas Sosial yakni dengan memindahkan Sri dari rumahnya untuk diserahkan ke Panti Esti Utomo, Kabupaten Wonogiri.

blank
Sempat Mengamuk : Sri sempat mengamuk saat hendak dibawa petugas Dinas Sosial Kabupaten Grobogan. Terlihat Purnomo, staf Dinsos yang ahli menangani ODGJ mencoba memberikan pengertian hingga akhirnya Sri mau dibawa ke Wonogiri, Foto : Hana Eswe,

Menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Grobogan Andung Sutiyoso melalui Kasi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang (Kasi RSTSKPO), Edi Suwignyo membenarkan adanya pengamanan satu ODGJ di Desa Karanganyar tersebut. Pria yang akrab disapa Suwignyo ini menjelaskan, saat hendak dipindahkan ke mobil yang telah disiapkan, Sri sempat mengamuk karena tidak mau dibawa petugas.

“Penanganan terhadap orang gila dengan gangguan kejiwaan memang diliputi amukan. Setelah dirayu teman-teman dari Dinas Sosial akhirnya mau untuk kami ajak dan kami serahkan ke Panti Esti Tomo Wonogiri. Dalam perjalanan ke Wonogiri, memang sering berulah tetapi akhirnya kami selamat sampai di tempat tujuan,” kata Suwignyo, Kamis (9/5).

Edy menjelaskan, masyarakat yang tinggal di sekitar rumah Sri sempat melarang orang tuanya terlihat di depan wajah anak kandungnya. Hal tersebut akan memicu suasana menjadi panas. Di sisi lain, warga setempat juga tidak ada yang berani mendekat agar tidak menjadi sasaran amukan dari ODGJ tersebut.

“Kemarin masyarakat melarang orang tuanya agar tidak memperlihatkan wajahnya di hadapan Sri karena masih sering mengancam akan dibunuh. Mereka juga tidak berani mendekat karena takut mendapat amukan dari yang bersangkutan,” tambah Edy.

Saat ini yang bersangkutan sudah berada di Panti Esti Utomo untuk mendapatkan penanganan. Menurut informasi, sebelumnya Sri Murniyati sudah pernah keluar masuk RSJ. Namun, adanya persoalan keluarga membuat yang bersangkutan tidak kunjung sembuh.

suarabaru.id/Hana Eswe.