blank
Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM menyerahkan piala kepada juara lomba K3M di sela-sela safari Tarling jajaran Pemkab dan Forkompinda di Pendopo Bupati setempat. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO-Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM mengatakan melaksanakan ibadah puasa di bulan suci ramadan, bukanlah semata-mata menahan lapar dan dahaga. Ada hikmah mendalam yang bisa diambil yakni sebagai momentum strategis untuk melakukan perubahan diri ke arah yang lebih baik.

“Ibadah puasa juga bisa dimanfaatkan sebagai media memperbaharui diri menjadi pribadi yang lebih berkualitas. Menikmati dan mensyukuri anugerah yang telah diberikan Allah SWT. Memperbanyak ibadah dan memanjatkan doa demi keberhasilan di masa yang akan datang,” katanya.

Eko Purnomo mengatakan hal tersebut ketika mengikuti safari “Tarawih Keliling (Tarling) jajaran Pemkab Wonosobo dan Forkopimda” di Pendapa Bupati setempat, Selasa (6/5). Selain diikuti unsur ASN, tarling juga dihadiri oleh jamaah warga di sekitar Pendapa  Bupati.

Bupati mengajak kepada umat muslim untuk senantiasa meningkatkan serta memperbanyak amal dan ibadah di bulan ramadan ini. Melakukan instrospeksi atas apa yang telah dilakukan sebelumnua. Dengan instropeksi dan memperbanyak amal dan ibadah, seseorang akan menjadi pribadi yang saleh dan peduli terhadap sesama.

“Di bulan yang penuh berkah ini, marilah bersama-sama lebih meningkatkan dan  memperbanyak amal dan beribadah. Melakukan instropeksi dan menjadi pribadi yang lebih peduli terhadap sesama, mempererat tali silaturahmi serta mampu mengendalikan nafsu yang dapat merusak puasa,” tegasnya.

Selain itu, Eko juga meminta masyarakat Wonosobo untuk selalu membangun persatuan dan kesatuan bangsa. Mempererat keutuhan persaudaraan agar tercipta kedamaian dan kesejukan. Jika suasana masyarakat damai dan sejuk maka aktifitas sehari-hari pun bisa dilakukan secara tenang.

“Apalagi setelah selesai rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan perolehan suara pemilu serentak di Wonosobo, semua pihak tidak melakukan hal-hal yang berlebihan, yang dapat menciderai tujuan dari pesta demokrasi. Semua harus bisa menerima hasil pemilu secara demokratis”, katanya.

Juara K3M

Sementara itu, pengasuh PP Al Mansur Kauman, KH Chaidar Idris yang memberi tausiyah dalam acara tarling mengatakan bulan ramadan merupakan bulan yang paling istimewa di antara 11 bulan yang lainnya. Pasalnya pada bulan ramadan Allah SWT akan memberi rahmat bagi umat yang selalu menebar kebaikan.

“Puasa tidak sekadar menjaga makan dan minum. Lebih dari itu, dalam berpuasa juga harus bisa menjaga panca indra dari perbuatan dosa. Orang yang menjalankan puasa pun ada tiga tingkatan, yakni puasa orang awam, puasa orang khusuk dan puasa bagi para Nabi atau shidiqin wal muqarrabin”, jelasnya.

Puasa orang awam, sebut Chaidar, hanya sekadar menahan lapar dan dahaga serta menahan nafsu seksual. Puasa orang khusus adalah puasa menahan makan dan minum, mengendalikan nafsu seksual dan menjaga panca indra dari segala dosa. Puasa para Nabi yakni puasa yang punya derajat paling tinggi karena mampu menjaga hati.

Tarling dipungkasi dengan penyerahan hadiah lomba Kebersihan, Keindahan dan Kemakmuran Masjid (K3M) se-Wonosobo. Lomba K3M digelar Bagian Kesra Setda, Dinas Lingkungan Hidup, DKK, Kemenag, Dewan Masid Indonesia (DMI), Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Majlis Ulama Indonesia (MUI) dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Adapun juara 1 diraih Masjid Mujtahidin Dusun Trajon Desa Bojasari Kecamatan Kertek, juara 2 Masjid Sabilul Huda Dusun Wonoyoso Desa Mojosari Kecamatan Mojotengah dan juara 3 Masjid Attaqwa Desa Tegalsari Kecamatan Garung. Peraih juara mendapat piala sekaligus piagam penghargaan.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka