blank
Rafael Benitez bersama anak-anak asuhnya di Newcastle United, akan berhadapan dengan mantan klubnya di masa lalu, Liverpool. Foto: dailymail

NEWCASTLE– Perburuan gelar juara Liga Inggris musim 2018-2019 antara Manchester City dan Liverpool, kini mendekati akhir. Tersisa dua laga yang akan menentukan hasil akhir peringkat satu Manchester City yang mengoleksi 92 poin dan Liverpool di posisi kedua dengan 91 poin.

Kali ini pada laga pekan ke-37, Liverpool akan main tandang melawan peringkat 13 Newcastle United, di Stadion St James Park, Minggu (5/5) dini hari WIB. Sedangkan City baru akan bertanding pada Selasa (7/5) dini hari WIB, kontra Leicester City di kandang sendiri, Etihad Stadium.

Laga melawan Newcastle sendiri bukan laga yang mudah. Anak-anak asuh Rafael Benitez itu pun juga telah aman dari ancaman degradasi, dan bisa bermain lepas tanpa beban.

Manajer Liverpool Jurgen Klopp juga memperkirakan, laga melawan Newcastle akan berlangsung sulit Newcastle meraih hasil positif di tiga pertandingan terakhirnya di liga. Mereka meraih dua kemenangan dan sekali hasil imbang.

Hasil itu membuat pasukan Rafael Benitez naik ke peringkat 13. The Magpies saat ini mengoleksi 42 poin dari 36 pertandingan. Mereka dipastikan jauh dari jangkauan zona degradasi. Newcastle kini terpaut 11 angka dari Cardiff City yang ada di posisi 18.

“Ini akan menjadi sebuah laga yang sulit. Saya tidak tahu berapa pekan yang lalu, tetapi Rafa dan Newcastle jelas merasa mereka masih berjuang untuk bertahan di liga. Sejak itu mereka mendapatkan hasil yang mengesankan, dan sekarang dalam situasi yang sangat nyaman,” kata Klopp, dalam konferensi pers jelang pertandingannya, seperti dikutip dari situs resmi Liverpool, Jumat (3/5).

Mantan pelatih Borussia Dortmund itu menambahkan, Newcastle bakal membuat Liverpool bekerja keras, untuk bisa meraih kemenangan. “Setelah kami bermain melawan mereka (Liverpool menang 4-0 di Anfield pada Boxing Day-red), saya pikir mereka mengubah sistim permainannya menjadi 5-4-1, dan terus menggunakannya sejak saat itu,” tutur pria asal Jerman itu.

Sementara itu, pelatih Newcastle United, Rafael Benitez menegaskan, sejarah tak akan membuatnya memilih untuk membantu Liverpool menjadi juara Premier League musim ini.
Benitez yang sempat lama menangani Liverpool di masa lalu pun, sempat diyakini bakal memberikan bantuan pada mantan timnya, dengan membiarkan Newcastle mengalah.

Namun terlepas dari hubungan baiknya dengan Liverpool, Benitez menyatakan, dia harus tetap profesional sebagai manajer Newcastle. Dan itu berarti dengan tak harus mengalah begitu saja pada akhir pekan ini.

“Saya rasa saya sudah sangat jelas. Saya seorang profesional, dan kami harus melakukan tugas kami. Hubungan saya dengan kota, dengan Liverpool, klub dan fans memang ada,” ujar Benitez dalam konferensi pers, seperti dikutip Goal International.

“Saya berada di sana selama enam tahun, kami memenangi beberapa trofi dan memiliki kenangan indah. Namun di saat yang sama, ketika saya bermain melawan Liverpool, bersama Chelsea dan Newcastle, kami harus melakukan tugas kami seperti mereka melakukan tugas mereka,” tambahnya.

Hubungan Baik
“Saya yakin Jurgen Klopp di posisi yang sama, dan akan mencoba melakukan yang terbaik untuk fans. Kami memiliki 52 ribu fans di stadion kami, untuk laga kandang terakhir musim ini. Saya rasa semua mengerti, kami adalah seorang profesional dan kami akan mencoba melakukan yang terbaik,” tegasnya.

Pria asal Spanyol itu juga mengaku, bakal tak enak hati dengan rekannya di Manchester City, jika ia memilih untuk membantu Liverpool. Benitez berniat menjaga hubungan baik dengan semua pihak.

“Tentu saja saya memiliki teman di Liverpool, tapi saya juga memiliki teman di Manchester City. Saya berhubungan baik dengan Pep Guardiola, dan dengan Jurgen Klopp,” tutur Benitez.

“Bagi saya, saya hanya melakukan tugas saya sebagai seorang profesional. Saya tak mau berbicara dengan siapa pun dari kedua belah pihak, jika seandainya mereka meminta bantuan saya,” tukasnya.

suarabaru.id/Riyan