blank
Kalungkan Medali : Bupati mengalungkan medali kepada para guru yang berprestasi di bidang literasi. Penghargaan tersebut diberikan bersamaan dengan Hari Pendidikan Nasional, Kamis (2/5). Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN – Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional, sebanyak 172 pelaku literasi yang mayoritas merupakan para pendidik di Kabupaten Grobogan menerima penghargaan atas prestasinya. Penghargaan tersebut diserahkan Bupati Grobogan Sri Sumarni, di Pendapa Kabupaten Grobogan, Kamis (2/5).

Secara simbolis, Bupati mengalungkan medali sebagai wujud apresiasi kepada para guru yang aktif di bidang literasi. Hadir dalam kesempatan tersebut, Jajaran FKPD Kabupaten Grobogan diantaranya Sekda Grobogan Moh Soemarsono, Dandim 0717/Purwodadi Letkol Inf Asman Mokoginta, Wakapolres Grobogan Kompol Dwi Hendro Pudiyanto, Kepala Dinas Pendidikan Amin Hidayat serta para tamu undangan dan para kepala koordinator pendidikan se Kabupaten Grobogan.

Sebelum penyerahan penghargaan ini juga diadakan upacara bendera guna memperingati Hari Pendidikan Nasional tersebut. Bertindak sebagai inspektur upacara yakni Bupati Grobogan, Sri Sumarni. Di hadapan peserta upacara, Sri Sumarni membacakan pidato Menteri Pendidikan Nasional, Muhadjir Effendy.

Dalam sambutannya, Sri Sumarni mengatakan, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal tersebut seperti tertuang dalam UU nomor 23 tahun 2003 pasal 13 tentang sistem pendidikan nasional.

“Adalah hal yang lumrah, dalam kontestasi demokrasi selalu meninggalkan jejak-jeak residual yang bisa menimbulkan keretakan bahkan perpecahan. Dalam momentum seperti ini, tanggung jawab nasional kita dipertaruhkan. Tanggung jawab untuk selalu menjaga aset vital bangsa yang tak ternilai harganya yaitu semangat kerukunan, persaudaraan dan persatuan,” jelas Sri Sumarni.

Di samping itu, Bupati mengarahkan para guru sebagai pendidik yang saat ini tengah mendidik para siswa generasi Z. Menurut Sri Sumarni, generasi Z secara langsung membuat para peserta didik lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru. Namun, hal itu dapat dimanfaatkan pihak sekolah dan guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia melalu tri pusat pendidikan yakni keluargam sekolah dan masyarakat.

“Ketiga pusat pendidikan itu harus saling mendukung dan menguatkan,” tambah mantan Ketua DPRD Grobogan itu.

Di akhir sambutannya, Bupati meminta kepada seluruh masyarakat terutama para pendidik agar berkonsentrasi terhadap segenap potensi pendidikan nasional yang menitikberatkan pembangunan sumberdaya manusia yang dilandasi karakter yang kuat, keterampilan dan kecakapan yang tinggi sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan yang semakin kompetitif tersebut.

suarabaru.id/Hana Eswe.