blank
Wabup Edi Cahyono SE memimpin Rakor Terpadu Menyambut Ramadan dan Idul Fitri 1440 H bersama pejabat Forkopimda Kabupaten Magelang. (Foto: oro)

KOTA MUNGKID – Wabup Magelang SE di Cahyana mengatakan, perlunya pemasangan rambu-rambu, lampu penerangan dan pengamanan di sepanjang ruas jalan alternatif pada saat mudik Lebaran 2019.

“Selain itu, pengawasan terhadap produk pangan juga harus menjadi perhatian penting,” katanya, Rabu (1/5).

Usai Rapat Koordinasi Terpadu Menyambut Ramadan dan Idul Fitri 1440 H, ia mengatakan, masih banyak ditemukan pangan yang rusak, kedaluwarsa, berbahaya dan tidak berlabel.

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) hendaknya senantiasa berkoordinasi dan waspada agar ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat cukup dan aman.

Pj Sekda Drs Adi Waryanto, mengemukakan, stok kebutuhan pokok masyarakat menjelang Ramadan2019, masih aman, tercukupi untuk memenuhi kebutuhan hingga Idul Fitri. “Sedangkan yang belum tercukupi bisa mendatangkan dari daerah lain,” katanya.

Ia menyebutkan, stok beras 56.697 ton sedangkan kebutuhannya 20.487 ton.  Stok kacang tanah 61 ton, tetapi kebutuhannya 63 ton. Stok bawang merah 128 ton, tetapi kebutuhannya mencapai 745 ton.

Bawang putih ketersediaannya 0 sedangkan kebutuhannya 472 ton. Stok cabai merah tersedia 2.350 ton, kebutuhannya 652 ton.  Stok cabai rawit 710 ton tetapi kebutuhannya mencapai 3.616 ton.

“Yang perlu diwaspadai adalah ketersediaan bawang merah dan bawang putih. Maka peran Bulog hendaknya bekerjasama dengan para distributor, termasuk ketersediaan kacang tanah meskipun relatif lebih kecil,” katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, Kabupaten Magelang memiliki produksi melimpah. Produksi sapi potong 365.802,36 kg, kambing 163.628 g, domba 223.136 kg, ayam ras pedaging 2.265.243 kg, ayam buras 272.050 kg, itik 22.704 kg, ayam ras petelur 236.544 kg, dan entok 6.832 kg.

“Kami akan turun ke lapangan memantau harga kebutuhan penting bersama Tim Satgas Pangan ke gudang barang kebutuhan pokok dan pasar tradisional. Selain itu memantau bahan berbahaya, kedaluwarsa ke supermarket dan pasar tradisional,” paparnya.

Suarabaru.id/oro