blank
Mbak dan Mas Wonosobo menerima tropi bergilir dalam "Grand Final Pemilihan Mbak dan Mas Wonosobo 2019" di Alun-Alun setempat. Foto :SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO- Pasangan Aureliqa Amanda Putri P dan Mas dari Sukoharjo yakni Alfandi Lutfi Kurniawan dinyatakan sebagai Mbak dan Mas Wonosobo 2019. Keduanya terpilih dalam grand final Sabtu malam di Alun-aun Wonosobo.

Posisi kedua untk Mas Wonosobo diraih Triyono (Watumalang) dan Mbak Wonosobo Ayu Nur Azizah (Wadaslintang). Juara 3 Mas ditempati An’ngam Khafifi (Wadaslintang) dan Mbak peraih tempat ketiga yakni Septi Milla Wigati (Sapuran).

Selain memilih Mbak dan Mas Wonosobo juara 1,2 dan 3 juga dinobatkan Mbak dan Mas Favorit, Mbak dan Mas Best Perfomance, Mbak dan Mas Berbakat, Mbak dan Mas Intelegensia serta Mbak dan Mas Persahabatan.

Mbak Favorit direbut Linda Rumpoko (Sapuran) dan Mas Favorit diraih Bintang Putra Setiawan (Wonosobo), Mbak Best Perfomance Berliana Zelda Salsabila (Wonosobo) dan Mas Best Perfomance Danny Rimansyah (Wadaslintang).

Adapun Mbak Intelegensia disandang Elsa Dwi Rahmasari (Wonosobo) dan Mas Intelegensia adalah Ibrahim Bramantia Putra (Wonosobo). Mbak Berbakat direbut Okta Fiyani Prasetyaningrum (Kertek) dan Mas Berbakat disandang Fuad Khasbiantoro (Kejajar).

Sedang yang dinobatkan sebagai Mbak Persahabatan adalah Inayatul Maula (Kejajar) dan Mas Persahabatan diraih Sandy Alva Geovanni (Wonosobo). Penyandang Mbak dan Mas Wonosobo 2019 akan maju dalam event yang sama tingkat Jawa Tengah

Waki Bupati Wonosobo Ir H Agus Subagiyo MSi dalam sambutannya mengatakan, mengatakan Indonesia termasuk sembilan negara terbaik dunia dalam hal potensi sektor pariwisata. Negara yang terdiri dari berbagai pulau ini punya kekayaan wisata alam, budaya dan kuliner yang luar biasa.

Wonosobo sebagai kota kecil yang terletak di daerah pegunungan juga punya potensi wisata alam, budaya, kuliner yang tak kalah menarik dari daerah lain. Bahkan kawasan dataran tinggi Dieng merupakan destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah.

“Potensi wisata alam, budaya dan kuliner di Wonosobo ini harus terus dikembangkan agar mampu menyedot wisatawan yang banyak. Keberlangsungan dunia pariwisata di Wonosobo terus dikembangkan agar diminati pengunjung,”  katanya.

Dalam grand final tersebut terdapat 30 duta wisata putra-putri yang berasal dari 15 Kecamatan yang ada di Wonosobo. 30 peserta grand final merupakan penjaringan dari 104 peserta yang mendaftar sebagai Mbak dan Mas Wonosobo 2019.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dipartabud) One Andang Wardoyo MSi menyebut 30 duta wisata yang masuk grand final merupakan putra-putri terbaik di Wonosobo. Mereka menjalani proses seleksi di Diparta mulai dari bulan Maret hingga April 2019.

“Duta wisata yang masuk grand final harus bisa menjadi pemuda pelopor yang inovatif, kreatif di era milenial ini. Tidak sekadar bisa mempromosikan potensi wisata ke dunia luar tapi juga menjadi publik relation bagi Pemkab Wonosobo,”  sebutnya.

Karantina

Sebelum masuk grand final pemilihan Mbak dan Mas Wonosobo, ke 30 peserta menjalani serangkaian tahapan seleksi. Dari seleksi intelegensia, kemampuan bahasa Inggris, pengetahuan seputar dunia kepariwisaraan, kepribadian dan bakat yang dimiliki.

“Mulai Senin (22/4) hingga Rabu (24/4) peserta mengikuti proses karantina di Desa Ropoh Kecamatan Kepil. Desa Wisata ini dikenal memiliki tempat wisata Bukit Selfie yang banyak didatangi wisatawan. Peserta menginap dan melakukan outbound di sana,”  katanya.

Selama masa karantina proses penilaian kepada peserta sudah dilakukan. Penilaian sebelum grand final punya bobot 70 persen dan penilaian saat grand final berbobot 30 persen. Dalam acara puncak penilaian peserta harus memperkenalkan diri satu-satu di hadapan penonton.

Dari 30 peserta putra-putri, tim juri yang terdiri dari Unike Martanti (General Manager Dieng Kledung Pass Hotel), Zulif Budianto (Manager Imperium Aston Hotel Purwokerto) dan Bambang Sutedjo S Kar (Dinas Komunikasi dan Informastika) Wonosobo, memilih lima besar putra dan putri.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka