blank
RektorUnisri  Prof Dr Ir Sutardi MappSc tengah mewisuda sarjana baru lulusan setempat pada  wisuda periode 1 Tahun 2019 yang berlangsung Sabtu (27/5) (Adji W)

SOLO- Universitas Slamet Riyadi Surakarta (UNISRI) mewisuda 311 sarjana baru jenjang S 1 dan Pascasarjana dalam sidang senat terbuka di kampus setempat, Sabtu (27/5). Pada wisuda Periode I tahun 2019 dipimpin Rektor Prof Dr Ir Sutardi MAppSc terungkap 311 wisudawan atau sekitar 35 persen lulusan yang diwisuda berpredikat cumlaude.

Wakil Rektor I Unisri Drs Rispantyo MSi melaporkan, sarjana baru yang diwisuda terdiri dari 59 lulusan Program Pascasarjana dan 252 lulusan Sarjana jenjang S1 . Wisudawan Pascasarjana berasal dari program Magister Manajemen 17 orang; Magister Ilmu Hukum 27 orang dan  Magister Administrasi Publik 15 orang.

Sedangkan sarjana baru lulusan jenjang S 1 berasal dari Program Studi  Ilmu Hukum  78 wisudawan;  Manajemen 61 wisudawan; Akuntansi 20 wisudawan; Agroteknologi delapan wisudawan;  Ilmu Administrasi Negara  dan Ilmu Komunikasi masing masing  lima wisudawan serta  Ilmu Hubungan Internasional enam orang.

Juga lulusan program studi  Bimbingan Konseling 18 orang; PPKn tujuh orang; Pendidikan Bahasa Inggris  15 orang; PGSD 12 orang; PG PAUD enam orang dan Teknologi Hasil Pertanian 11 orang. Hingga upacara wisuda ke 66 hari ini, jumlah alumni Unisri   untuk jenjang S 1 dan S 2 berjumlah  21.263 orang.

Sementara itu Rektor Prof Dr Ir Sutardi MAppSc dalam amanatnya antarav lain menegaskan,  banyaknya wisudawan berpredikat cumlaude  merupakan bukti bahwa Unisri mampu mendidik para calon sarjana. Dikatakan IPK rata rata  sangat penting bagi seorang lulusan.

Karena bisa saja  sama sama sarjana kalu cari pekerjaan pasti yang dilihat IPK Komulatifnya . Kadang hal ini jadi masalah bagi wisudawan atau pun wisudawati “sebetulnya” bukan merupakan  jaminan absolut.

Namun demikian paling tidak sebagai indikator bahwa seseorang itu  mampu menunjukkan prestasinya. Juga dikemukakan, bonus demografi Indonesia  sebanyak  260 juta orang sungguh sangat mengerikan kalau hal menyangkut pendidikan tidak ditangani dengan baik sehubungan akan menjadi bencana.

Dikatakan demikian karena banyak orang pinter tetapi menganggur tak punya pekerjaan.

“Karena itu Unisri mencanangkan Smart and Inovatif  university dan untuk itu telah dibentuk lembaga baru yakni inovasi dan kewirausahaan,” jelasnya

Suarabary.id/Adji W