blank
Bupati Wonosobo Eko Purnomo melakukan penanaman pohon di Bukit Pakis Menjangan Dusun Panto Desa Pecekelan Kecamatan Sapuran. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO-Bupati Wonosobo Eko Purnomo mengatakan sebagai daerah pegunungan Wonosobo termasuk wilayah yang berkategori rawan bencana alam. Bila musim hujan tiba beberapa kali bencana tanah longsor kerap terjadi di daerah ini.

Karena itu, disebutkan Bupati, keberadaan relawan bencana alam atau Taruna Siaga Bencana (Tagana) sangat diperlukan guna ikut membantu penanganan masalah kebencanaan. Relawan Tagana selama ini telah menjadi mitra pemerintah ketika terjadi bencana alam.

“Para personel Tagana mestinya tidak sekadar siaga dalam menangani korban bencana alam tapi juga ikut mencegah atau meminimalisasi penyebab terjadinya musibah bencana alam melalui gerakan menanam dan merawat pohon”, ujar Eko Purnomo.

Orang nomer satu di Wonosobo tersebut mengatakan hal itu, di sela-sela melakukan “Pengukuhan 27 Anggota Tagana dan Peringatan HUT ke-15 Tagana Kabupaten Wonosobo” di Dusun Panto Desa Pecekelan Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo, Senin (22/4).

Dalam kesempatan tersebut Bupati yang juga mantan anggota DPRD Wonosobo itu, melakukan penanaman pohon di Bukit Pakis Menjangan di Dusun Panto Desa Pecekelan Kecamatan Sapuran. Bukit Pakis Menjangan juga menjadi tempat wisata baru di desa setempat.

Bupati mengakui relawan Tagana sudah banyak berperan aktif dalam masyarakat ketika bencana alam terjadi di berbagai tempat. Tanpa mengenal lelah, personil bencana alam tersebut selalu berada di garda terdepan dalam menangani korban bencana.

“Para anggota Tagana yang sebagian besar merupakan generasi milenial, saya minta untuk sadar teknologi, kreatif dan inovatif terutama dalam menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan bencana melalui media sosial”, pesannya.

Promosi Wisata

Disebutkan Eko Purnomo, di wilayah dengan potensi pariwisata alam seperti Dusun Panto Desa Pecekelan, peran anak-anak muda dalam mempromosikan tempat wisata dan menggugah kesadaran masyarakat dalam merawat alam melalui media sosial, perlu terus digenjot.

“Gunakan media sosial untuk promosi wisata agar Bukit Pakis Menjangan kian terkenal di mana-mana dan kelestarian alamnya tetap terjaga. Bukit ini memiliki panorama alam yang sangat indah dan dapat menjadi andalan wisata alam baru,” tandasnya.

Dengan dukungan anggota Tagana akan pentingnya merawat alam, Bupati meyakini potensi wisata alam di Desa Pecekelan nantinya lebih melejit karena terkenal di berbagai daerah. Para wisatawan dan pencinta alam akan banyak mengunjungi daerah ini.

Ketua Panitia HUT ke-15 Tagana Wonosobo, Murtafi Dzunnur Roya mengaku siap membantu Pemkab Wonosobo dengan mengerahkan anggota Tagana dalam beragam kegiatan positif terkait pencegahan dan penanganan bencana alam.

“Kegiatan pengukuhan anggota Tagana yang ditandai dengan penanaman 2000 jenis pohon tanaman keras di Bukit Pakis Menjangan di Dusun Panto Desa Pecekalan, merupakan bentuk perhatian dan kepedulian relawan bencana dalam merawat dan melestarikan alam,” bebernya.

Menurut Murtafi, selain menanam pohon dan pengukuhan anggota Tagana, dalam rangkaian HUT ke-15 Tagana Wonosobo, juga dilakukan bakti sosial donor darah oleh anggota Tagana Wonosobo, Magelang, Temanggung, Purworejo dan Banjarnegara.

“Khusus pengukuhan Tagana muda di Wonosobo merupakan sebuah ikhtiar kaderisasi dan upaya meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya tanggap bencana serta pelestarian lingkungan”, imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pecekalan Agus Prasetyo sangat berterima kasih atas dipilihnya Dusun Panto sebagai lokasi peringatan HUT ke-15 Tagana Wonosobo. Pihaknya meminta dukungan untuk pengembangan obyek wisata alam Bukit Pakis Menjangan.

“Pemerintah Desa Pecekelan sangat mendukung inisatif pemuda setempat untuk pengembangan potensi wisata alam di Desa Pecekelan. Hanya saja karena akses jalan belum memadai, butuh perhatian Pemkab Wonosobo agar bisa berkembang secara optimal,” pintanya.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka