blank

SEMARANG – Senior Vice Presiden Go-Jek Arnold menyatakan Jawa Tengah akan dijadikan Pilot Project pengembangan bisnisnya. Pemilihan  itu diambil karena tiga sektor industri di Jateng  tengah mengalami perkembangan yang pesat. Untuk penerapan kerjasama pada tiga sektor itu, dia menegaskan ini yang kali pertama Go-Jek lakukan.

“Ini untuk yang pertama kali. Memang kami memilih Jawa Tengah sebagai pilot project untuk penerapan kerjasama tiga sektor itu,” katanya saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Senin (22/4).

Go-Jek menjadikan Jawa Tengah sebagai pilot project atau daerah percontohan pada pengembangan tiga sektor industri. Yakni pariwisata, UMKM dan trasnportasi.

Langkah tersebut diambil setelah startup unicorn pertama Indonesia dan kini menyandang status baru decacorn itu sukses menggarap tiga sektor tersebut di Kota Semarang.

Adapun dari tiga sektor yang akan digarap itu diantaranya Trans Jateng untuk transportasi, promosi destinasi pada aplikasi Go-Jek untuk pariwisata serta pelatihan untuk pelaku usaha kreatif untuk sektor UMKM serta pembinaan pada platform Sadewa Market.

“Untuk transportasi nanti teknisnya setiap penumpang melakukan pembayaran menggunakan Go-Pay yang tiga bulan pertama akan kami beri diskon. Untuk pariwisata, kami bantu promosi di aplikasi Go-Jek secara nasional. Sementara untuk UMKM, kami bantu pendataan dan pelatihan,” katanya.

Arnold optimistis jalinan itu akan memberi keuntungan pada banyak pihak. Berkaca pada kesusksesan yang diraih di Kota Semarang, lanjut dia, 10 persen dari seluruh penumpang Trans Semarang melakukan pembayaran melalui Go-Pay.

“Selain itu, pembayaran menggunakan Go-Pay juga dilakukan di beberapa tempat wisata di Semarang. Seperti Sam Poo Kong, Pasar Semawis, Goa Kreo dan Kebun Binatang (Semarang Zoo),” paparnya.

Kepala Dinas Perhubungan Jateng Satriyo Hidayat menyampaikan, untuk penerapan kerjasama di sektor transportasi, khususnya Trans Jateng,  penumpang Trans Jateng koridor Semarang-Bawen mencapai 550 ribu orang, sementara untuk koridor Purwokerto mencapai 150 ribu penumpang.

“Pengguna sekitar 550 ribu per tahun, kemungkinan pemakai Go-Pay mencapai 2.500, untuk di Purwokerto kemungkinan pengguna Go-Pay mencapai 550 dari 150 ribu penumpang per tahun,” ujarnya.

Untuk pengguna Go-pay yang memanfaatkan Trans Jateng, bakal menerima subsidi tiga bulan pertama. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, selain keuntungan tersebut, pemanfaatan Go-Pay juga bisa jadi salah satu upaya mengedukasi masyarakat.

“Pendataan pemasukan agar transparan. Sehingga kemungkinan bisa dipakai untuk perencanaan penganggaran. Ketika banyak perusahaan men-disruption perusahaan lain, kami ingin men-disruption birokrasi agar cepat mudah dan murah,” kata Ganjar.

Melihat perkembangan Go-Jek tersebut, Ganjar sangat yakin akan berimbas positif pada kemajuan bangsa ini. Terlebih Go-Jek juga telah melebarkan sayap usahanya di berbagai negara.

“Saya sangat yakin Indonesia bisa melakukan lompatan dalam banyak hal. Tidak lama lagi kita bisa ngejar, pemuda-pemuda kita ini sangat kreatif,” katanya.

suarabaru.id/tim