blank
Penampilan Tari Kecak yang memukai hadirin di Pura Giri Natha. Foto: Resti

SEMARANG- Semarang- Pertunjukan dramatari seni khas Bali atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tari Kecak menjadi sajian spektakuler dalam puncak Peradah Festival (PARAFEST) 2019,di Pura Gini Natha Semarang, Sabtu (20/4).

Mengangkat tema Rise of the Young Star dengan konsep Little Bali, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Kota Semarang menggelar festival ini di Pura Giri Natha, Jalan Sumbing No.12 Gajah Mungkur Semarang.

Nengah Wirta Darmayana selaku Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Kota Semarang menyampaikan, adanya kegiatan ini bisa dijadikan untuk mempersatukan generasi mendatang.

“Jangan seperti elit sekarang yang terus berseteru masalah pilpres, harapannya dengan kegiatan ini bisa mempersatukan dan perhelatan tahun berikutnya bisa lebih baik,” ujar dia.

Tarian kecak yang biasanya hanya bisa disaksikan di Bali ini, mengisahkan pertempuran Sumambang dan Mpu Siwa Gandu serta di dalamnya terdapat pesan moral bahwa kebaikan akan selalu menang melawan keburukan.

“Kemuliaan di Bali itu ada dua, yaitu hitam dan putih. Hitam melambangkan kejahatan dan putih melambangkan kebaikan” tambah Komang Dipta selaku Pembina Peradah Semarang.

Acara yang terbuka untuk umum ini tidak hanya menampilkan tari kecak, ada juga penampilan dari Komunitas Diajeng Semarang, pertunjukan sulap, band, festival makanan dan lomba-lomba.

Suarabaru.id/Haresti Asysy