blank
Peserta TKM MAN 1 Wonosobo mendengarkan arahan dari tokoh masyarakat setempat sebelum mengikuti acara ziarah di pemakaman umum Desa Lengkong. Foto :SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO-Sebanyak 500 siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Wonosobo, selama tiga hari, mengikuti kegiatan Tegak karya Manunggal (TKM) di Desa Lengkong Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo. Kemah bakti tersebut dimulai sejak Kamis (18/4) hingga Sabtu (20/4).

Kepala MAN 1 Wonosobo Drs Warsam mengatakan kemah bakti bagi anggota pramuka MAN 1 Wonosobo digelar setiap setahun sekali. Semua siswa kelas X dan kelas XI serta pembina pramuka wajib mengikuti kegiatan yang selalu digelar di pelosok pedesaan tersebut.

“Kemah bakti atau TKM di Desa Lengkong ini tergolong istimewa. Karena sambutan masyarakat setempat sangat meriah. Selain itu, Desa Lengkong selama ini dikenal memiliki Bukit Kekep yang biasa dijadikan sebagai lokasi olahraga Paralayang”, katanya.

Dengan kegiatan kemah bakti, imbuh Warsam, siswa-siswi MAN 1 Wonosobo akan belajar bermasyarakat di secara langsung. Meski sebagian besar peserta TKM berasal dari desa namun masing-masing desa punya suasana dan tradisi budaya yang berbeda-beda. Anak-anak bisa belajar tradisi dan budaya di Desa Lengkong.

Selama melakukan TKM, peserta tinggal di rumah-rumah penduduk setempat. Anak-anak pun mengikuti kegiatan tuan rumah dari pagi hingga malam. Pagi hari anak terlibat dalam kegiatan memasak, siang ikut tuan rumah bertani di sawah dan sore melakukan kegiatan ibdah di masjid dan mushola.

“Di rumah bersama orang tua masing-masing, anak-anak MAN 1 Wonosobo pasti punya kegiatan harian serupa. Tapi di acara TKM peserta mengikuti kegiatan dengan “orang tua” yang berbeda. Inilah pelajaran yang bisa diambil siswa-siswi MAN 1 melalui kegiatan kemah bakti”, tegasnya.

Aneka Kegiatan

Ketua Panitia TKM MAN 1 Wonosobo, Uma Rohima S Ag mengatakan aneka kegiatan digelar dalam kegiatan kemah bakti. Hari pertama anak-anak mengikuti upacara dan acara serah terima dari Kepala MAN 1 Drs warsam kepada Kepala Desa Lengkong Agus Setiawan.

Dalam upacara pembukaan peserta disambut dengan tari lengger yang dibawakan oleh penari lengger di Desa Lengkong dan aksi Paralayang. Dalam atraksi terjun payung yang dilakukan pemuda setempat, atlet Paralayang mengibarkan bendera merah putih dan bendera pramuka Gudep 127/128 Wirosobo MAN 1 Wonosobo.

“Usai upacara pembukaan peserta TKM melakukan acara ziarah kubur di pemakaman umum setempat, pertandingan sepak bola antara PS MAN 1 dan PS Pemuda Desa Lengkong, mengajar anak-anak Taman Pendidikan Qur’an (TP) dan pengajian akbar yang diikuti oleh warga setempat”, katanya.

Di hari kedua, peserta kemah bakti mengikuti kegiatan bertani di ladang dan kerja bakti bedah r. Anak-anak mengikuti aktifitas bertani yang dilakukan oleh tuan rumah. Di ladang milik warga peserta TKM ada yang mencangkul, panen sayuran dan menyiangi tanaman. Kegiatan tersebut dilakukan dari pagi hingga selepas siang.

“Sore hari dilanjutkan dengan lomba volly antar RT se-Desa Lengkong, lomba permainan anak dan lomba memasak yang diikuti oleh ibu-ibu bersama peserta TKM. Antara siswa-siswi MAN 1 bersama warga berbaur menjadi satu untuk mengikuti aneka perlombaan yang ada”, katanya.

Acara kemah bakti dipungkasi dengan pentas seni dan upacara penutupan. Pentas seni digelar sebagai media hiburan bagi warga. Pentas seni dibawakan oleh siswa-siswi MAN 1 berupa pentas seni Islami yakni tari-tarian, rebana, menyanyi dan stand up comedy.

Sementara itu, Kepala Desa Lengkong Agus Setiawan mengaku senang karena desanya dijadikan sebagai lokasi kegiatan TKM MAN 1 Wonosobo. Guna membantu kegiatan kemah bakti pihaknya menggerakan anggota Banser, pemuda, seniman dan Tim Tagana sehingga kegiatan TKM bisa berjalan lancar dan aman.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka.