blank
Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) M Heri Amrulloh (kiri depan), melakukan pemeriksaan peralatan dan kesiapan personel prajurit. Ini dilakukan ketika memimpin gelar apel pasukan TNI, untuk membantu pengamanan Pemilu 2019.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) M Heri Amrulloh, Senin (15/4), memimpin apel gelar pasukan personel TNI yang akan bersinergi bersama jajaran Polres dan Pemkab Wonogiri, untuk tugas gabungan pengamanan Pemilu serentak 2019. Bersama itu, di Kabupaten Wonogiri disiapkan sebanyak 8.838 personel Perlindungan Masyarakat (Linmas), untuk mengamankan Pemilu 2019. Sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi)-nya, para personel Linmas akan bertugas mengamankan semua Tempat Pemungutan Suara (TPS), pengamanan seluruh Kantor Desa/Kelurahan dan di semua Kantor Kecamatan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dan Linmas Kabupaten Wonogiri, Waluyo, Senin (15/4), menyatakan, untuk masing-masing TPS ditugaskan dua personel Linmas. Di Kabupaten Wonogiri, memiliki sebanyak 3.913 TPS sehingga jumlahnya sebanyak 7.826 personel Linmas. Kemudian pengamanan tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di 25 kecamatan se Kabupaten Wonogiri, masing-masing 4 personel, sehingga jumlahnya sebanyak 100 orang.

Untuk pengamanan di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) di 294 desa/kelurahan se Kabupaten Wonogiri, masing-masing 3 personel atau sebanyak 882 orang. Selanjutnya pengamanan di tingkat kabupaten sebanyak 30 orang. Peran Linmas di masing-masing TPS sebagai Gastib (Petugas Penertib). Mereka akan bertugas sejak H-1 sampai H+1, yakni sejak persiapan dan pada hari pencoblosan sampai pengamanan ketika berlangsung penghitungan hasil suara.

Sebanyak 8.838 personel Linmas secara resmi telah diserahkan oleh Bupati Wonogiri Joko Sutopo, untuk di-BKO (Bawah Komando)-kan kepada Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati. Penyerahan personel Linmas pengaman Pemilu ini, dilakukan bersamaan dengan upacara gelar pasukan di Alun-alun Giri Krida Bakti pekan lalu, yang disaksikan Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) M Heri Amrulloh bersama jajaran Forkompinda dan pejabat terkait lainnya. Gelar apel pengamanan Pemilu itu, kemudian ditindaklanjuti di semua kecamatan se Kabupaten Wonogiri. Melibatkan para Kapolsek, Camat serta Danramil dan pejabat terkait lainnya.

Sementara itu, strategi pengamanan Pemilu 2019 diangkat menjadi topik bahasan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) pengamanan Pemilu 2019 di Ruang Pertemuan lantai atas Alami Sayang di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati melalui Kabag Ops Kompol Jaka Wibawa, menyatakan, Polres akan menurunkan sebanyak 920 personel. Dari jumlah itu, sebanyak 658 personel membantu pengamanan di TPS, ditambah personel penebalan dari Dalmas Polda dan di-backup pula dari Dalmas Polda dan dari unsur TNI.

Langkah ini, kemudian ditindaklanjuti dengan upacara gelar apel siaga petugas pengamanan gabungan di semua Polsek, dengan menyertakan jajaran Koramil. Di Polsek Jatiroto, gelar apel siaga petugas pengamanan gabungan dipimpin Kapolsek Iptu Unggul Tri Wasisto. ”Kepada semua anggota kami tekankan harus memaksimalkan persiapan pelaksanaan pengamanan Pemilu, dengan tetap menjaga netralitas. Selain itu, tingkatkan kewaspadaan terhadap segala bentuk pelanggaran-pelanggaran, demi tetap menjaga situasi yang kondusif,” tegas Iptu Unggu Tri Wasisto.

Ketua KPU Kabupaten Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi, telah mengajukan kekurangan logistik ke KPU pusat. Sebelumnya, Bawaslu Kabupaten Wonogiri, menemukan adanya kekurangan surat suara sebanyak 30.072 lembar. Perinciannya surat suara Pilpres kurang 4.792 lembar, surat suara DPD kurang 3.848 lembar, DPR RI kurang 6.096 lembar. Selanjutnya, untuk surat suara DPRD Provinsi kurang 7.818 lembar dan DPRD Kabupaten kurang 7.572 lembar.(suarabaru.id/bp)