blank
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito bersama Wakil Wali Kota Windarti Agustina meniup lilin tart Hari Jadi Ke 1.103 dari wartawan yang bertugas di Pemkot Magelang, (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG- Memperingati Hari Jadi Ke 1.113 Kota Magelang, pemkot setempat bertekad terus melakukan pengentasan kemiskinan. Padahal saat ini  angka kemiskinan di Kota Magelang sudah semakin rendah, dibanding  sembilan  tahun silam.

‘’Di awal kepemimpinan saya periode pertama (2010), angka kemiskinan di Kota Magelang cukup tinggi. Pada tahun 2017 turun menjadi 8,75 persen, tahun 2018 turun lagi menjadi 7,87 persen,’’ ujar Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito pada upacara Hari Jadi Ke 1.113 Kota Magelang, Kamis (11/4).

Sigit mengatakan, Pemkot Magelang terus berupaya menekan angka kemiskinan  menjadi  6 persen pada tahun 2021. Di sisi lain, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi Kota Magelang selalu meningkat.  Tahun 2017 angka pertumbuhan ekonomi   5,804 persen dan setahun kemudian meningkat menjadi 6,107 persen.

Pada peringatan Hari Jadi Ke-1.113 yang mengambil tema “ Magelang Produktif dan Cerdas”, Sigit   mengajak semua lapisan masyarakat untuk meningkatkan produktivitasnya  dengan memaksimalkan  potensi  dan sumber daya yang dimiliki, serta ditunjang pemanfaatan teknologi informasi. ‘’Diharapkan  bisa menghasilkan produk yang terbaik, dan bermuara pada peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat,’’ harapnya.

Selain itu, dia juga mengajak masyarakat Kota Magelang untuk nyengkuyung program pembangunan kota, dengan melakukan segala sesuatu sesuai dengan tugas, profesi, bidang dan kemampuan  masing-masing.

‘’Saya sadar tanpa peran masyarakat pembangunan Kota Magelang tidak bisa berjalan. Untuk itu, marii kita bersama-sama nyengkuyung program   pembangunan  yang sedang dilaksanakan,” ujarnya.

Sigit menjelaskan, pada tahun 2020 Pemkot Magelang memrogramkan agenda “Ayo Ke Magelang jilid II” dengan mengusung slogan “Magelang Moncer Serius” atau Magelang yang Modern, Cerdas, Sejahtera dan Religius. Dengan program tersebut diharapkan Kota Magelang makin dikenal masyarakat luas.

‘’Yakni, moncer daya tariknya dan serius dalam mengelola sumber daya yang dimiliki, sehingga dapat menampilkan  sisi terbaiknya  segi wisata dan
investasi yang menjadi tolok ukur pembangunan kota tercinta,’’ tegasnya.

 

blank
Dioa bersama menjelang Hari Jadi Ke 1.103 Kota Magelang yang berlangsung di Kantor Setda setempat Rabu malam (10/4), (Suarabaru.id/dok)

Pada  rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Magelang, Rabu malam (10/4) digelar doa bersama  dari perwakilan umat beragama. Kegiatan doa bersama tersebut dilaksanakan
di beberapa ruangan di kompleks Kantor Setda Kota Magelang.
Yakni perwakilan umat Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindhu dan Konghucu.

Setelah itu, dilanjutkan pergelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon “ Setyaki Krida” dengan  dalang Letnan Dua (Arm) Sugiyarto yang juga anggota Kodim 0705/ Magelang.

Dalam sambutannya pada acara doa bersama, wali kota mengatakan, tambah usia kota Magelang merupakan momentun unuk bermuhasabah, meresapi segala anugrah yang dicurahkan Tuhan. Selanjutnya merekonstruksi hal-hal baik yang perlu dipertahankan dan memperbaiki yang perlu diperbaiki.

Tahun ini sudah banyak kemajuan yang kita capai. Patut kita syukuri pula bahwa pada tahun 2018 beragam prestasi berhasil kita raih.

Prestasi-prestasi itu antara lain indeks daya saing daerah tertinggi se-Jawa Tengah, Wali Kota pelopor inovasi daerah tingkat Jawa tengah tahun 2018, Innovative Government Award, Adipura tahun 2018 dan penghargaan Pasar Rakyat Terbaik Nasional Kategori Pasar Ramah Difabel 2019 untuk Pasar Rejowinangun.

‘’Segala capaian tersebut tak lain tak bukan adalah hasil sinergi dalam membangun  Kota Magelang yang kita cintai. Insya Allah, dengan komitmen yang kuat, tekad dan semangat, kita dapat meningkatkan pencapaian di masa mendatang,’’ harap Sigit.

(Suarabaru.id/dh)