blank
Para juara Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa menerima hadiah berupa trofi dan sejumlah uang pembinaan di Balairung UKSW, Rabu (10/4). Foto : Erna

SALATIGA – Tim UNS berhasil meraih juara pertama Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa XII Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Regional Tengah, di Balairung UKSW, Rabu (8-10/4). Kegiatan diselenggarakan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia ini, menggandeng Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

Selain juara pertama, tim UNS  sekaligus merebut best speaker.  Sedangkan tim Universitas Mulawarman harus puas berada di urutan kedua. Adapun jura ketiga diraih oleh Universitas Tarumanegara setelah berhasil mengalahkan UGM Yogyakarta.

Babak final sendiri, digelar secara terbuka di Balairung UKSW, Tim UNS Surakarta dan Universitas Mulawarman bertarung cukup sengit.  Tim UNS di posisi kontra dan Universitas Mulawarman di posisi sebaliknya memperjuangkan argumen masing-masing tim dengan mosi Legal Standing WNA dalam pengujian RUU.

Kompetensi Debat Konstitusi Mahasiswa XII Antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Regional Tengah ini diikuti 24 tim dari 24 Perguruan Tinggi di Jawa Tengah, DKI Jakarta, Yogyakarta dan Kalimantan.  Ada pun, kedua puluh empat tim peserta kegiatan ini yaitu berasal dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, STHI Jentera Jakarta, Universitas Tarumanegara Jakarta, UII Yogyakarta, Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat, UNDIP Semarang, Universitas Mulawarman Kalimantan Timur, UNS Surakarta, UGM Yogyakarta, UNIKA Soegijapranata Semarang, Universitas Negeri Yogyarta, UIN Walisongo Semarang, IAIN Pekalongan dan IAIN Salatiga.

Selain itu, ada juga Universitas Bhayangkara Jakarta, Universitas Muria Kudus, Unnes, Universitas Jenderal Soedirman, UIN Antasari Banjarmasin, Universitas Pancasila, UKI Jakarta, Universitas Al Azhar Indonesia, Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan serta UKSW.

Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi RI Prof Dr M Guntur Hamzah SH mengatakan kompetisi debat konstitusi MKRI telah 12 kali diselenggarakan. “Selain di regional Tengah, acara ini juga dihelat di regional Barat dan Timur. Pemenang dari masing-masing regional nantinya akan bertanding di tingkat nasional pada Agustus mendatang,” ujar Jenderal Mahkamah Konstitusi RI Prof Dr M Guntur Hamzah SH.

Disampaikan Prof Guntur Hamzah, kegiatan ini antara lain bertujuan untuk menyosialisasikan perubahan UUD Tahun 1945 dan menumbuhkan kesadaran berkonstitusi. “Selain juga, meningkatkan kemampuan mahasiswa mendalami dan memahami masalah-masalah pancasila dan konstitusi, serta mendorong peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menjelaskan teks konstitusi  dengan perkembangan dan dinamika praktik ketatanegaraan masa kini,” papar Prof Guntur Hamzah.

Ia berharap, kompetisi debat dapat mengembangkan budaya perbedaan pendapat secara konstruktif khususnya dalam memahami implementasi Pancasila dan perubahan UUD Tahun 1945. Sementara, Pembantu Rektor I UKSW Bidang Akademik Dr Iwan Setyawan menyebut kegiatan tersebut sejalan dengan salah satu visi UKSW yakni civitas akademika menjadi radar dalam situasi perubahan kebudayaan dan politik, menyinyalir, mencatat perubahan-perubahan itu.

“Agar dapat mencapai visi ini, disampaikan Iwan, sivitas harus menjaga wawasan dalam menghadapi berbagai isu mutakhir dimana salah satunya yaitu saat ini Indonesia berada dalam tahun politik,” sebut Dr Iwan Setyawan

Pahami Persoalan Konstitusi

Diskusi dan kompetisi debat yang melibatkan 24 perguruan tinggi ini diharapkan dapat membantu sivitas pahami persoalan dan mengambil sikap yang tepat untuk ikut memberikan kontribusi bagi Indonesia yang lebih baik.

“UKSW yang memiliki tagline We are the Creative Minority diharapkan dapat memberi dampak salah satunya dengan budaya berpikir kritis, menyampaikan berbagai pendapat tajam dengan berdasar pada teori dan fakta,” tegasnya.

Senada, Dr Tri Budiono SH MHum mewakili dekan FH UKSW menyebut FH patut berbangga karena dapat berkolaborasi dengan MKRI menggelar acara ini.

Tiga hari di UKSW, peserta telah memberikan seluruh kemampuan terbaiknya yang bermanfaat untuk melatih IQ dan EQ.

“Kompetisi debat sangat berkulalitas tidak hanya untuk peserta namun juga kami selaku tuan rumah. Terimakasih atas kepercayaan yang diberikan bagi FH UKSW, semoga kedepan kerjasama dapat terus dikembangkan di event-event lainnya,” tutur Tri.

Suarabaru.id/Erna