blank
Sejumlah pegadang tradisional foto bersama dengan Regional Manager Alfamart, Muhammad Afran dalam pelatihan manajemen ritel yang digelar di Kota Tegal. Foto : SuaraBaru.id/Hoed

TEGAL- Sebanyak 100 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta pedagang tradisional di Kota Tegal mengikuti pelatihan manajemen ritel yang dilaksanakan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) di Rumah Makan Lombok Ijo, Kota Tegal, Kamis (11/4). Kegiatan tersebut digelar sebagai salah satu bentuk kepedulian dan tanggung jawab terhadap sektor UMKM melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dari Alfamart.

Menurut Branch Manager Alfamart Plumbon, Lilik Soehada melalui Regional Manager Alfamart, Muhammad Afran, pelatihan yang melibatkan para pedagang tersebut telah dilaksanakan secara rutin setiap tahun di setiap wilayah yang memiliki jaringan Toko Alfamart. Tujuannya untuk mengajak para pedagang kelontong khususnya yang juga memiliki bisnis ritel untuk memahami manajemen ritel modern. “Ritel tradisional serta ritel modern sudah saatnya tumbuh berdampingan dan keduanya harus bersinergi,” katanya.

Dia menjelaskan, bentuk sinergi yang dilakukan Alfamart dengan peritel tradisional yakni melalui program Outlet Binaan Alfamart (OBA). Program tersebut dijalankan dalam dua bentuk. Yakni, memberi pelatihan manajemen ritel dan menyediakan layanan pesan antar barang dagangan dengan harga khusus bagi member pedagang OBA. Selain itu, juga ada bedah warung yang dijalankan bagi member terpilih. “Program ini sejalan dengan visi perusahaan, yakni menjadi jaringan distribusi ritel yang berorientasi pada pemberdayaan pedagang kecil. Pedagang ritel tradisional perlu dibekali dengan ilmu manajemen ritel modern agar memiliki daya saing,” paparnya.

Afran mengemukakan, materi yang disampaikan dalam pelatihan tersebut antara lain, tentang manajemen penataan barang, pengaturan stok barang, manajemen keuangan (cash flow), serta tips mengamati tren pasar terkait produk yang sedang diminati.”Kami berharap dengan kegiatan ini bisa membantu para pelaku UMKM dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan serta mengajak bersama untuk semakin maju,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan permohonan maaf karena sebelumnya acara pelatihan direncanakan digelar di Ruang Adipura Balai Kota Tegal, namun harus dialihkan ke Rumah Makan Lombok Ijo karena sesuatu hal teknis. Padahal, pihaknya sebelumnya juga telah mengajukan surat secara resmi dan berkoordinasi dengan Pemkot Tegal. “Adanya pembatalan tempat kami diberi tahu secara mendadak. Meskipun demikian, kami tetap melaksanakan kegiatan ini di tempat lain karena program pelatihan manajemen ritel merupakan kegiatan yang baik dan diharapkan bisa bermanfaat bagi para pelaku sektor UMKM di Kota Tegal,” katanya.

Salah seorang warga Kelurahan Debong Kidul, Kecamatan Tegal Selatan, Erna Nuraini (27), mengaku senang dengan adanya kegiatan tersebut karena bisa menambah pengetahuan dan pengalaman. Terlebih dalam kegiatan itu juga bisa membantu untuk memudahkan penambahan stok barang dan menambah referensi dalam upaya meningkatkan potensi pendapatan. “Melalui pelatihan ini kami sebagai pelaku UMKM juga dibekali cara agar stok barang tanpa harus kehabisan dan tidak membutuhkan banyak tempat dengan sistem pemesanan secara online,” tandasnya. (SuaraBaru.id/Hoed)