blank
Prof. Dr. Syamsul Ma'arif, M.Ag orasi ilmiah dalam dies natalis UNI Walisongo Semarang. Foto: resty

S

SEMARANG- Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag. menyatakan, Dies Natalis ke-49 kampus yang dipimpinnya merupakan momentum penting karena dalam lima tahun terakhir ini UIN telah mencapai banyak prestasi, dan pada tahun ini meraih akreditasi A dari BAN-PT.

Hal itu disampaikan Prof Muhibbin dalam Sidang Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-49 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang digelar di Auditorium Kampus 3, Sabtu (6/4).

“Ini merupakan prestasi yang luar biasa untuk UIN Walisongo dan saya mengundang hadirin untuk mengikuti acara Ngaji Budaya bersama Gus Mus nanti malam, akan dihadiri juga oleh Prie GS, Sosiawan Leak, Cak Kirun, Timur Suprabana dan masih banyak lagi,” katanya.

Sementara itu Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, M. Ag. menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Memperkuat Moderasi Agama di Sekolah: Reduksi Nalar Ekstrimisme melalui Local Culture”.

Dalam orasinya ia menyampaikan realitas yang mengkhawatirkan yaitu semakin berkembangnya intoleransi yang sering berujung pada konflik dan kekerasan di tengah masyarakat. Begitu juga menjamurnya gerakan radikalisme di sekolah, radikalisme menjadi ancaman serius bagi kebhinekaan dan persatuan NKRI.

“Para guru harus mempunyai kompetensi ilmu pengetahuan agama yang luas, berwawasan kebangsaan dan kearifan lokal. Semua itu diperlukan demi terciptanya harmonisasi dan kehidupan beragama yang ramah, saling menyapa dan berinteraksi satu sama lain di Republik Indonesia ini”, tambahnya.

Sementara itu Gubernur Jateng yang diwakili  Kepala Bidang Pembinaan SMA, Supriyono, M.Pd. Dinas Pendidikan dalam sambutanya mengatakan, di usia yang semakin matang ini diharapkan UIN Walisongo dengan visinya Universitas Islam riset terdepan berbasis kesatuan ilmu pengetahuan untuk kemanusiaan dan peradaban pada tahun 2038.

“Saya berharap kampus bisa bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah agar menjadi kampus yang rahmatan lil alamin,” katanya.

Gubernur juga mengajak seluruh sivitas akademika UIN untuk berinovasi, berkreasi, berpikir out of the box dan keluar dari zona nyaman sehingga UIN Walisongo menghasilkan lulusan sarjana, doktor, maupun profesor yang mampu menjawab persoalan zaman demi memajukan Indonesia serta kampus yang merawat Pancasila.

 

Suarabaru.id/Haresti Asysy