blank
SMA Negeri 1 Magelang yang berlokasi di Jalan Cempaka, Kota Magelang, (Suarabaru.id/dok)

MAGELANG – Guru dan siswa  Pittsworth High School dan Darling Heights State School Queensland Australia, Selasa (2/4) berkunjung ke SMA Negeri 1 Magelang. Kunjungan itu sebagai perwujudan program sister city dan sister school antara Pemprov Jateng dan negara bagian Queensland.

Rombongan dipimpin Kepala Sekolah Darling Heights State School, Mark Creedon, diikuti 15 siswa serta 3 guru. Selama dua hari di SMA 1 Magelang mereka mengikuti berbagai kegiatan dari membuat makanan tradisional getuk, latihan menari, permainan zaman dulu dan perkenalan sekolah.

‘’Mereka banyak belajar budaya Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Kita ajak mereka cara membuat kuliner tradisional dan belajar menari Tarian Jawa,’’ kata Kepala SMA Negeri 1 Magelang, Sucahyo Wibowo di sela penerimaan rombongan.

Dia menuturkan, kunjungan rombongan dari Negara Kanguru itu bertepatan sekolah sedang melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Karena itu,  mereka tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

Meski begitu, lanjut Sucahyo, mereka tetap antusias mengikuti kegiatan di luar kelas. Bahkan, para siswanya terlihat asyik bercengkerama dengan anak-anak SMA Negeri 1. ‘’Awalnya terlihat canggung, tapi kemudian mencair,’’ ungkapnya.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Magelang Kartono menilai, kunjungan ini sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak. Sekolah bisa saling bertukar informasi seputar kurikulum, metodologi pembelajaran dan lainnya.

‘’Terpenting menambah wawasan para siswa baik seputar budaya masing-masing, maupun tentang kedisiplinan para pelajar di Australia. Tamu juga bisa belajar tentang pembelajaran di Jawa Tengah dan lebih penting lagi Australia paham tentang Indonesia,’’ terangnya.

Mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah ini mengutarakan, kunjungan ini memang bagian dari perwujudan kerja sama sister city antara Pemprov Jawa Tengah dan Queensland. Embrio kerja sama ini sudah dimulai sejak sekitar tahun 1991.

‘’Setiap tahun selalu ada kunjungan baik dari Queensland ke Jawa Tengah maupun sebaliknya. Tidak hanya di SMA 1 Magelang, tapi juga di puluhan SMA lain di Jawa Tengah. Tentu ke depan harus ditingkatkan lagi kerja sama yang sudah terjalin dengan baik ini,’’ ujarnya.

Kartono menambahkan, beberapa sekolah setingkat SMA di Queensland yang sudah mengajarkan Bahasa Indonesia. Termasuk di dua sekolah yang berkunjung ke Kota Magelang ini, juga terdapat Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran.

‘’Nama programnya second language yang mempelajari beberapa bahasa asing, seperti mandarin dan Indonesia. Tidak hanya kunjungan, kerja sama juga dalam bentuk kursus atau pelatihan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang diikuti kedua belah pihak,’’ tuturnya. (Suarabaru.id/dh)