blank
R Saiful Haq Brata Kusuma sedang mempresentasikan temuannya 'Pemanfaatan Limbah Plastik untuk Media Tanam' pada lomba Krenova di Balitbang Kota Magelang, (Suarabaru.id/dh)

 

MAGELANG- Tidak satupun peserta lomba kreativitas dan inovasi  (krenova) masyarakat tahun 2019 meraih nilai minimal 90, sehingga masuk kategori A.

Kepala Bidang Pengembangan dan Harmonisas Inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang, Catur Adi Subagyo menerangkan, dari 24 temuan masyarakat yang mengikuti lomba, hanya 3 temuan yang masuk kategori B dengan nilai 80 ke atas, 20 lainnya kategori C dengan nilai 70 ke atas. Sedang satu karya lainnya kategori D di bawah 70.

‘’Dari jumlah itu tiga temuan kategori B dan dua kategori C dikirim untuk mengikuti lomba tingkat provinsi, bersama wakil dari kabupaten dan kota se Jateng lainnya yang  masing-masing juga mengirimkan lima temuan,’’ katanya Selasa (2/4).

Dia menerangkan, kelima temuan yang dikirim ke tingkat Jateng adalah ‘Pemanfaatan Limbah Plastik untuk Media Tanam’ karya R Saiful Haq Brata Kusuma nilai 84,38. Berikutnya ‘Drying Room’ karya Chamim Susanto (80,54) dan  ‘Sampah Sayur Rumah Tangga menjadi Berkah’ karya Nasrul Hidayat Subagyo (8031).

Urutan keempat dan kelima adalah ‘Tukarsampah.id’ karya Ben Swarna Sugi (79,41) dan ‘Net Desk’ karya Rizaldi Alfian Nur dengan nilai 77,84.

Tiga pemenang kategori B masing-masing mendapat hadiah uang tunai Rp 5 juta dan piagam penghargaan dari Wali Kota Magelang.

Sedang kategori C masing-masing mendapat hadiah Rp 1,2 juta dan piagam penghargaan dari Wali Kota Magelang.

‘’Sesuai aturan jika dalam penilaian terjadi jumlah (peserta)kurang atau lebih dari jumlah pemenang yang ditentukan, maka uang pembinaan akan diberikan menyesuaikan dengan jumlah pemenang sesuai pagu anggaran,’’ ujar Catur didampingi Kepala Sub Bidang Penguatan Harmonisasi Balitbang Kota Magelang, Misrun.

Menurutnya, pada lomba tingkat provinsi diambil 30 pemenang, Terdiri atas utama 10 pemenang, harapan 10 dan favorit 10 pemenang.

‘’Tahun 2018 kami mengirim 8 temuan, yang lolos satu. Yaitu ‘Alat Panggang Otomatis’, yang pada lomba di Kota Magelang masuk kategori C. Jadi belum tentu yang kategori di atasnya pasti lolos tingkat Jateng,’’ terang Misrun

Setelah lolos ditingkat provinsi, temuan alat panggang otomatis sekarang dalam proses menjadi perusahaan pemula berbadan teknologi startup di Kemenristek Dikti.

Catur menambahkan, perolehan nilai peserta lomba krenova masyarakat tahun 2019 sangat ketat. Itu bukti krenova tahun ini lebih berkualitas dibanding sebelumnya.

Peserta berasal dari berbagai kelurahan di Kota Magelang. Kategori yang dilombakan adalah rekayasa teknologi, kerajinan dan industri rumah tangga, energi, kehutanan dan lingkungan hidup, kesehatan, agribisnis dan pangan. ‘’Yang tidak ada pesertanya kategori pendidikan, kelautan dan perikanan serta sosial,’’ tuturnya.

Catur menerangkan, krenova yang diselenggarakan mulai  tahun 2004, hingga tahun 2018 telah menghasilkan 423 karya. Beberapa karya di antaranya maju ke tingkat Jateng hingga nasional. (Suarabaru.id/dh)