blank
Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina, didampingi Direktur Sejarah Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Triana Wulandari, menyaksikan lukisan Pangeran Diponegoro ketika berunding dengan Belanda, (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG-  Pemkot Magelang terinspirasi untuk membangkitkan destinasi wisata sejarah setelah penyelenggaraan kegiatan ‘Gerakan Melek Sejarah’ (Gemes) tentang Pangeran Diponegoro di Kompleks eks Kantor Karesidenan Kedu,  Kota Magelang, 28-31 Maret 2019. Destinasi ini diharapkan bisa menambah kunjungan wisatawan ke Kota Magelang. serta menambah ilmu pengetahuan bagi generasi muda.

Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina menerangkan,  Kota Magelang merupakan tempat bersejarah terutama tentang perjuangan Pangeran Diponegoro. Pahlawan nasional ini pernah menempuh perjalanan dari eks Kantor Karesidenan Kedu (rumah karesidenan), menuju Kampung Meteseh, Kampung Bojong hingga ke Kecamatan Secang Kabupaten Magelang.

‘’Melalui kegiatan ini (Gemes red) membangkitkan semangat kami, karena ada rute Pangeran Diponegoro yang bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang bisa dikunjungi dan menarik wisatawan. Saat ini marak wisata budaya dan religi, maka wisata sejarah perlu dibangkitkan,’’ katanya  usai membuka Pameran Literasi Pangeran Diponegoro di Museum BPK RI di eks Kantor Karesidenan Kedu, Kota Magelang, beberapa hari lalu ((29/3).

Dia berharap, ke depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bisa menggali lagi sejarah yang bisa diintegrasikan dengan paket wisata. Karena, wisata menjadi potensi mengingat kota ini memang mengandalkan sektor jasa.

‘’Mudah-mudahan event ini membangkitkan kesadaran kita, para pelaku pariwisata, untuk menggarap sisi yang belum digarap. Ini juga sekaligus sebagai edukasi bagi masyarakat, khususnya para pelajar, apalagi jika dikemas dengan menarik seperti balon digital, e-book dan teatrikal,’’ ujar Windarti.

Mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Magelang itu juga selalu mendorong sekolah-sekolah untuk menyelenggarakan ekstrakurikuler yang salah satu kegiatannya berkunjung ke museum-museum.

Direktorat Sejarah Ditjen Kemendikbud memamerkan beragam buku sejarah bangsa Indonesia di Museum BPK RI Magelang. Termasuk menghadirkan dua lukisan masterpiece karya Haris Purnomo dan Ronald Manullang. Kegiatan bertajuk Pameran Literasi Sejarah ini ditujukan kepada masyarakat umum, terutama anak-anak muda agar melek dan lebih mengenal sejarah.

‘’Yang dipamerkan beragam buku sejarah dari berbagai bidang, seperti pendidikan, sosial, ekonomi, dan lainnya. Sasarannya anak-anak milenial agar lebih mengenal sejarah bangsanya,” ujar Direktur Sejarah Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Triana Wulandari.

Tidak hanya pameran buku sebanyak 50-an judul, ditampilkan pula beberapa alat pembelajaran yang interaktif, seperti aplikasi atlas, buku digital, film pendek, dan lainnya. Termasuk zona khusus untuk mengenal lebih dekat sosok pahlawan nasional, Pangeran Diponegoro.

‘’Kami tampilkan zona khusus Pangeran Diponegoro. Di zona ini ada video pendek tentang sejarah Perang Jawa, atlas interaktif tentang Perang Jawa, dan area khusus lukisan tentang Sang Pangeran. Dua lukisan asli kita pajang karya Haris Purnomo dan Ronald Manullang serta 40 lukisan repro,’’ tuturnya. (Suarabaru.id/dh)