blank
MELANTIK : Panwascam Pemalang sedang melantik dan memberikan bimbingan teknik kepada Pengawas TPS

PEMALANG – Sebanyak 4.681 orang Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di Kabupaten Pemalang siap bertugas disetiap TPS untuk mengawasi jalanya pencoblosan. Mereka sudah dilantik secara serentak dan diberi pembekalan oleh setiap Panitia pengawas kecamatan (Panwascam) seluruh Pemalang.

“Para PTPS di Kabupaten Pemalang dihimbau untuk selalu menjunjung tinggi netralitasnya, agar proses Pemilu bisa berjalan lancar tanpa kecurangan maupun gangguan. Ada sekitar 4.681 orang PTPS yang sudah dilantik secara serentak di wilayah Kabupaten Pemalang, dan mereka siap bertugas dalam Pemilu tahun 2019,” ujar Ketua Bawaslu Pemalang, Hery Setyawan, Rabu (27/3).

Dia mengatakan, rekrutmen Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) dilakukan oleh Badan pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pemalang melalui jajaran Panwascam. Salah satu kendala yang dihadapi pihaknya yaitu adanya pembatasan tingkat pendidikan yaitu minimal SMA sederajat maupun usia yang dibatasi yaitu minimal 25 tahun.

Masyarakat Pemalang dengan tingkat pendidikan SMA dan usia minimal 25 tahun sebagian besar sudah bekerja diluar daerah atau merantau, sehingga beberapa kecamatan sempat kesulitan mencari PTPS yang sesuai persyaratan.  Meskipun begitu dengan adanya penambahan waktu pendaftaran akhirnya pada saat menjelang pelantikan semua kebutuhan PTPS terpenuhi dan sudah dilantik semuanya.

Sebelumnya seleksi dan penjaringan Pengawas TPS di tingkat kecamatan terus dilakukan oleh Panwascam. Meskipun ada kendala umur dan tingkat pendidikan, seleksi dilakukan oleh Panwascam secara ketat, sebab mereka harus dipastikan bukan sebagai pengurus partai politik tim sukses, maupun bagian tim pemenangan dari salah satu capres yang sedang berkontestan sekarang ini.

“Diharapkan para PTPS punya komitnen terhadap Pemilu, bukan partisan parpol dan pengurus parpol atau tim sukses capres dan cawapres. PTPS juga harus memiliki intregritas agar pelaksaan Pemilu bisa berkualitas.

Ia mengatakan, Pemilu tahun 2019 sangat rumit dan potensial terjadi konflik, oleh karena itu pihaknya akan merekrut PTPS yang berkualitas dan netral sehingga bisa mengawasi pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara dengan maksimal.

Bagi mereka yang terpilih menjadi PTPS, sebelum bertugas akan dibekali dengan pelatihan oleh Bawaslu melalui jajarannya di kecamatan. Bimbingan teknis ini untuk memberi kompetensi kepada PTPS dalam mencegah praktik money politic di Pemilu nanti, sebab PTPS juga harus bisa menjadi wasit bila terjadi konflik di TPS tempatnya bertugas.

suarabaru.id/Hangsae