blank
100 METER : Prajurit TNI Kodim Blora latihan menembak dengan senjata laras panjang M-16 AI jarak 100 meter di lapangan menembak Yonif 410/Alugoro. Foto : Wahono/

BLORA – Prajurit Kodim 0721/Blora, menjalani latihan menembak senjata ringan (Latbakjatri), digelar di lapangan tembak Baladewa, kompleks Batalyon Infanteri 410/Alugoro Blora, Selasa-Rabu (19-20/3).

“Latbakjatri ini, sebagai program lanjutan triwulan I/2019,” jelas Komandan Latitahan(Danlat) Kapten (Inf) Surana.

Tujuannya, adalah untuk mengasah kemahiran, dan memelihara kemampuan prajurit dalam menggunakan senjata api (senpi), yakni latihan menembak dengan senjata M-16AI dan senjata pistol FN-46.

Latihan menembak yang diikuti 385 prajurit Kodim 0721/Blora, digeber setiap tri wulan sekali dalam satu tahunnya, dipantau langsung Dandim Blora Letkol (Inf) Ali Mahmudi.

Menurut Ali Mahmudi, kemahiran menembak merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki setiap prajurit, khususnya prajurit Kodim 0721/Blora.

Bermodal kemampuan itu, lanjutnya,  maka prajurit akan mempunyai kepercayaan diri (PD) yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya, maka prajurit harus mengikuti latihan menembak senjata ringan (jatri).

“Tujuan lain, untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan menembak prajurit,” tambah  Damdim Blora.

blank

Pistol FN-46

Danlat yang juga Danramil 05/Cepu Kapten (Inf) Surana menambahkan, latihan menembak dilakukan dengan senjata M-16 AI jarak 100 Meter dengan sikap tiarap, untuk senjata pistol FN-46 jaraknya 15 M dengan sikap berdiri.

Meski anggota TNI sudah masuk kesatuan teritorial, lanjutnya, kemampuan dan keahlian menembak tetap diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas sebagai prajurit, maka latihan tetap sangat penting.

Surana  menambahkan, dalam latihan menembak peserta harus dengan penuh rasa tanggungjawab menjaga  keamanan, baik personel, matereriil, dan wajib mengikuti petunjuk dari koordinator latihan.

“Menembak dengan senpi sudah dikenalkan sejak calon prajuriut, tapi tetap harus diasah, dan terus ditingkatkan kemahirannya,” tambah Danlat Kapten (Inf) Surana.

Khusus untuk penggunaan senjata pistol, prajurit diasah kemampuannya membidik menggunakan satu tangan, dan dua tangan. Untuk senapan laras panjang, prajurit diasah kemampuan menembaknya dari jarak 100 meter.

“Khusus untuk pistol FN, jaraknya 15 meter dari target sasaran,” tambah Kapten Kapten (Inf) Surana. (suarabaru.id/Wahono)