blank
Nampak aksi dua ekor barongsai yang menangkap caleg pelaku politik uang. Pertunjukkan tersebut merupakan bagian dari kampanye tolak politik uang yang diselenggarakan Bawaslu dan PWI Kudus. foto: Suarabaru.id/Tm

KUDUS – Badan Pengawasan Pemilu bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia Kudus menggelar Deklarasi ‘Tolak Politik Uang’, di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus, Minggu (17/3).  Yang cukup unik, gerakan Tolak Politik Uang tersebut diwujudkan melalui aksi teaterikal barongsai menangkap caleg yang bagi-bagi amplop.

Dalam aksi yang ditampilkan, dua ekor barongsai awalnya beraksi menunjukkan ketangkasannya dengan menaiki dua buah panggung tinggi.  Kelompok barongsay dari Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Kudus tersebut kemudian menampilkan beberapa atraksi yang memukau penonton.

Di pertengahan pertunjukkan, tiba-tiba muncul dua orang bertopeng yang berperan sebagai caleg, membagi-bagikan amplop ke pengunjung. Melihat hal itu, dua ekor barongsai  langsung bergerak mengejar dan menangkap kedua caleg tersebut.

Penampilan teaterikal yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut, cukup menarik perhatian pengunjung. Para penonton pun memberi aplaus cukup meriah atas pertunjukkan yang ditampilkan.

Baharudin, Koordinator Divisi Hukum, Data, dan Informasi Bawaslu Kudus menjelaskan, jika deklarasi ini ditujukan sebagai bentuk aksi kampanye tolak politik uang, hoaks, isu sara, dan ujaran kebencian. “Kami ajak masyarakat kampanye tolak politik uang, hoaks, isu sara, dan ujaran kebencian,” kata Baharudin.

Hal ini dilakukan supaya nantinya pemilu dapat berjalan kondusif, lancar, dan tanpa politik uang. Melalui deklarasi dan kegiatan ini juga, Bawaslu berharap masyarakat bisa melapor jika menemukad pelanggaran pemilu. “Jangan mau hak suaranya dibeli hanya dengan sejumlah uang,” ucapnya.

Pihaknya juga sempat menyinggung terkait aksi teatrikal barongsai caplok caleg. Ia menjelaskan, barongsai diibaratkannya sebagai bawaslu. Sehingga jika ditemukan caleg yang ketahuan money politics, maka akan segera dicaplok Bawaslu. “Siap-siap kami sikat jika terbukti money politics,” tandasnya.

Ketua PWI Kudus Saiful Anas menjelaskan, aksi ini merupakan bentuk dukungan terhadap jalannya pemilu supaya lebih kondusif. Pihaknya bersawa Bawaslu sepakat untuk ikut menyukseskan pemilu di Kudus supaya berjalan lancar dan kondusif, tanpa politik uang, hingga isu SARA. “Kita harapkan semoga aman, tentram, dan dami, tentunya tanpa politik uang,” tandasnya.

Suarabaru.id/Tm