blank
Jenazah SA (13), yang diduga meninggal akibat dianiaya ayahnya dibawa kembali ke RSUD Brebes dari rumah duka untuk dilakukan autopsi. (iwan)

BREBES – SA (13), warga Desa Pesantunan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes akhirnya meninggal dunia, Minggu pagi (17/3). Gadis yang masih di bawah umur itu, sebelumnya terbaring lemas di salah satu ruang perawatan RSUD Brebes. Kondisi tubuhnya kurus kering dan terdapat sejumlah bekas luka. Gadis itu diduga mengalami penyiksaan oleh ayah kandungnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, SA (13) diduga menjadi korban penganiayaan oleh ayah kandungnya. Keluarga korban didampingi tim Satgas Perlindungan Anak dan Perempuan Kabupaten Brebes telah melaporkan kasus tersebut, Sabtu (16/3).

blank
SA (13) saat berfoto bersama saudaranya semasa hidup. (iwan)

Dugaan pengaianyaan yang dialami SA terungkap dari pengakuan korban kepada ibunya. Selain itu, dari sejumlah bekas luka yang ada di tubuhnya. Bahkan, SA juga mengalami luka patah tulang diduga akibat dibanting ayahnya.

Ibu korban, Sri Mulyani (30) menuturkan, jika anaknya saat menjalani perawatan di RSUD Brebes pernah bercerita terkait dugaan kekerasan yang dilakukan ayahnya. Selain dipukul, anaknya juga mengaku pernah dibanting hingga bagian bahunya mengalami patah tulang dan bagian kaki bengkak.

Setahun terakhir, anaknya itu ikut mantan suaminya, dan tidak tahu keberadaannnya. Namun pada Selasa malam (12/3), anaknya dipulangkan ke rumah tantenya dengan kondisi yang mengenaskan. Atas kondisi itu, anaknya di bawa ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia.

“Kalau menurut keterangan dokter rumah sakit, akan saya ini menderita penyakit paru paru dan meninggal Minggu pagi tadi (kemarin-red),” tuturnya.

Sementara jenazah korban yang sudah dipulangkan ke rumah duka, bahkan sudah dimandikan untuk pemakaman, akhirnya di bawa kembali ke kamar jenazah RSUD Brebes untuk dilakukan otuposi. Hal itu pihak kepolisian atas seizin pihak keluarga korban. Kasus dugaan penganiayaan terhadap anak itu hingga kemarin masih ditangani Polres Brebes.

Ayah korban, Insan Nurullah (35) saat dikonfirmasi atas persoalan tersebut, membantah jika dirinya telah melakukan penganiayaan terhadap anaknya. Namun, ia mengaku pernah mendorong anaknya hingga terjatuh dari atas kasur. “Tidak benar itu, selama setahun ini anak saya memang tinggal bersama saya dan ibu tirinya,” tandasnya.

Terpisah Kapolres Brebes AKBP Aris Supriyono melalui Kasat Reskrim AKP Tri Agung Suryomicho mengatakan, untuk memastikan penyebab kematian korban, pihaknya akan melakukan autopsi terhadap jenazah korban. Meski sebelumnya pihak rumah sakit menyatakan korban meninggal dunia karena penyakit paru-paru yang dideritanya, tetapi autopsi akan dilakukan untuk memastikan penyebab kematiannya.

Selain melakukan autopsi, pihaknya juga akan memeriksa sejumlah saksi, termasuk ibu dan ayak korban. “Untuk memastikan penyebab kematian, kami akan lakukan autopsi dengan mendatangkan tim Forensik Polda Jateng. Untuk saat ini, kami tengah melakukan pemeriksaan saksi-saksi, termasuk ibu dan ayak korban,” pungkasnya.

Suarabaru.id/iwan