blank
Sebuah dokumentasi aparat TNI yang bertugas menjaga keamanan di Papua. Insert Foto alm Serda Siswanto Bayu yang gugur saat baku tembak dengan KKSB di Papua, Kamis (7/3). Foto : Mdk.com/Dok

GROBOGAN- Satu dari tiga anggota TNI yang gugur saat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) ternyata berasal dari Kabupaten Grobogan. Yakni Serda Siswanto. Pria asal Dusun Puteh, Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari itu gugur saat menjalankan tugas negara di wilayah Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Barat.

Jenazah Serda Bayu, panggilan akrabnya diperkirakan akan tiba di kampung halamannya Jumat (8/3) malam ini. Hal tersebut dikatakam Suraidi Iskandar, ayahanda almarhum saat ditemui wartawan di rumahnya.

Wajah Iskandar, sapaan akrabnya, tampak tegar meski ia baru saja mendapat kabar anak kesayangannya itu gugur saat baku tembak tersebut. Namun, ia menyatakan ikhlas sebab anaknya gugur saat menjalankan tugas.

“Berdasarkan informasi yang saya dapat, jenazah Bayu akan diterbangkan dari Papua menuju Jakarta untuk prosesi penghormatan terakhir dari kesatuannya. Setelah itu akan diterbangkan menuju Bandara Adi Soemarmo Solo dilanjutkan perjalanan darat menuju ke rumah duka di Desa Mojorebo ini,” kata Iskandar.

Iskandar menjelaskan, perkiraan jenazah akan sampai di Adi Soemarmo pukul 16.00 WIB dan sampai di rumah duka pada saat magrib atau isya. Rencananya, jenazah akan disemayamkan semalam di rumah duka dan dimakamkan Sabtu (9/3) di TMP Kusuma Bakti Purwodadi.

Kerap Kirim Kabar

Iskandar menceritakan, selama anaknya bertugas di Papua, ia tidak sering menghubunginya. Meski demikian, Serda Bayu kerap menghubungi keluarga di rumah. “Saya takut mengganggu tugasnya sehingga saya tidak sering menghubunginya lebih dulu. Terakhir, pada bulan Februari 2019, Bayu juga sempat mengirimkan kabar ke rumah. Saya tidak menghubunginya dulu karena khawatir mengganggu tugasnya di sana,” kata Iskandar.

Iskandar sendiri mendapatkan informasi secara resmi bahwa anaknys gugur pada Kamis (7/3) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Hal itu didengarnya langsung dari Danramil Wirosari. “Saya ikhlas karena anak saya gugur demi negara,” katanya.

 

Deretan karangan bunga telah terpasang di depan rumah duka. Di antara karangan bunga tersebut berasal dari Panglima TNI, Danjen Kopassus, Pangdam IV Diponegoro, Danrem dan dan Dandim 0717 Purwodadi. Sejumlah pelayat juga sudah terlihat di rumah duka. Di antaranya, para anggota Koramil, Polsek Wirosari, dan sejumlah kerabat Iskandar.

Serda Bayu sendiri masuk menjadi anggota TNI pada tahun 2016.

Sebelumnya, ia sempat bekerja di pertambangan batu bara di Kalimantan selama beberapa tahun. Lulusan sebuah SMK di Blora ini kemudian mendaftarkan diri sebagai anggota TNI dan diterima pada tahun tersebut.

suarabaru.id / Hana Eswe