blank
Handry TM dan buku The Button Undone yang merupakan terjemahan novelnya 'Kancing yang Terlepas'

SEMARANG – Nama Handry TM bagi publik Kota Semarang memang bukan ha lasing, terlebih di kalangan para seniman termasuk di dalamnya penulis. Karyanya sudah begitu banyak, baik dalam bentuk buku puisi maupun novel.

Kali ini, kembali dia berkiprah di forum internasional. Sebelumnya beberapa kali dia terlibat dalam perbincangan tentang sastra di Sabah, Malaysia. Kali ini novel berjudul  The Button Undone karya Handry TM yang dalam edisi bahasa Indonesia berjudul Kancing yang Terlepas, pada tanggal 12-14 Maret ikut berpameran di The London Book Fair antara tanggal 12-14 Maret 2019.

Handry TM adalah sastrawan kelahiran Semarang 56 tahun lalu ini, kini masih menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Semarang. Karya-karyanya berupa novel, cerita pendek, puisi dan artikel, telah dipublikasi diberbagai penerbitan dan media nasional maupun internasional. Selain di media nasional,  puisi dan cerita pendeknya beberapa kali twlah dimuat di media terkemuka Malaysia seperti Utusan Borneo dan Express Daily.

Gang Pinggir

The Button Undone adalah novel bahasa Inggris pertamanya dan diterbitkan di PT Gramedia Pustaka Utama pada bulan Februari 2019. “Novel ini sengaja diterbitkan untuk diikutsertakan dalam pameran buku termegah di London tahun ini,” kata Anastasia Mustika Wijaya dari Gramedia.

Handry TM sendiri menyambut gembira terhadap reputasi novelnya. Menurutnya novel The Button Undone sebenarnya merupakan novel versi bahasa Indonesianya berjudul Kancing yang Terlepas terbitan Gramedia pada tahun 2012. Kemudian lolos verifikasi dari program penerjemahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2017.

“Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang bintang orkes Cina di Gang Pinggir di era pasca-Orde Lama. Saya menulisnya selama setahun, dan mengedit kembali hingga dua tahun. Letih tapi puas,” kata sang pengarang.

Meski hanya karyanya yang terbang ke London, Handry mengaku cukup bangga dengan reputasi ini. Karena distrik Gang Pinggir Semarang kelak akan mendunia. “Saya juga berterima kasih kepada Slamat P. Sinambela yang dengan sangat tekun telah menerjemahkan karya saya. Semoga nanti di London ada penerbit yang naksir untuk menerbitkannya,” tutup Handry dengan ekspresi bahagia.

suarabaru.id/Tony RS