blank
Habib Syech ketika mensenandungkan sholawat Nabi Muhammad SAW bersama Bupati Eko Purnomo dan Wakil Bupati Agus Subagiyo di Alun-Alun Wonosobo. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO-Ribuan umat Islam memadati Alun-Alun Wonosobo untuk bersholawat bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Wonosobo Eko Purnomo dengan tajuk Jawa Tengah dan Wonosobo Bersholawat, Minggu malam.

Acara yang mengambil yang mengambil tema “Rajut Persatuan dan Kesatuan dalam Bingkai Kebhinekaan” tersebut juga dihadiri oleh jajaran Forkopinda Kabupaten Wonosobo. Selain Eko Purnomo tampak hadir Wakil Bupati Agus Subagiyo, Kapolres AKBP Abdul Waras SIK dan Dandim 0707 Letkol Czi Fauzan Fadli.

Selain itu, hadir pula Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodaqoh, pengasuh PP Al Anwar Jawar Mojotengah KH Raden Muttiqun Asnawi, jajaran Forkompinda dan pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Propinsi Jawa Tengah.

Meski harus berbecek-becek karena selama acara diwarnai hujan gerimis, para syecher mania dan masyarakat muslim Wonosobo tetap semangat bersalawat bersama Habib Syech dan Gubernur Jawa Tengah, Bupati Wonosobo serta jajaran Forkopimda Kabupaten Wonosobo.

Jateng bersholawat ini juga mengobati kerinduan para syecher mania dan masyarakat Wonosobo terhadap Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf, yang terakhir bersholawat di Alun- Alun Wonosobo empat tahun yang lalu. Pengunjung mulai menyemut sejak sore hari.

Bupati Wonosobo, Eko Purnomo, pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Jateng bersholawat yang diselenggarakan di Wonosobo ini merupakan bentuk rasa syukur kita terhadap anugerah yang diberikan Tuhan YME.

Semoga dengan bersholawat ini bisa membawa kebaikan bagi Wonosobo khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya. Sholawat sudah menjadi tradisi yang selalu diagungkan oleh ulama kiai dan santri. Di pondok pesantren sholawat kerap dibawakan oleh tiap santri setiap hari.

“Dengan bersalawat ini nantinya akan membawa masyarakat Wonosobo lebih bersatu dalam menghadapi pembangunan di Kabupaten Wonosobo, serta akan menciptakan suasana yang adem ayem, kondusif dalam menghadapi Pemilu 2019,” kata Eko Purnomo.

Jaga Kerukunan

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, pihaknya meminta agar masyarakat selalu menjaga kerukunan dan kedamaian, agar Kabupaten Wonosobo dan Jawa Tengah pada umumnya tetap kondusif dan tenteram di tahun politik ini.

Apalagi saat ini sudah memasuki tahun politik dan April nanti diselenggarakan Pemilu serentak tahun 2019. Ganjar menambahkan, pihaknya meminta agar tidak ada konflik antar sesama masyarakat meski terdapat perbedaan calon pemimpin yang dipilih.

Gubernur berharap siapapun pemenangnya nanti, bisa didukung bersama, agar Jawa Tengah dan Indonesia umumnya semakin maju. Pemimpin yang terpilih merupakan figur terbaik sehingga bisa membawa kesejahteraan masyarakat.

“Di era politik ini tetap jaga kerukunan dan kedamaian. Siapapun pilihannya, jangan sampai memecah belah persatuan dan kesatuan. Harus tetap jaga kondusifitas demi menjaga keutuhan NKRI. Kita harus cinta negara ini. NKRI musti dijaga dan dirawat,” serunya.

Mantan anggota DPR RI itu juga menyoroti pentingnya kedewasaan masyarakat untuk tidak memandang remeh kehadiran media sosial. Sebagai sarana berkomunikasi dengan siapapun, masyarakat diminta agar tidak terpengaruh atau bahkan menjadi penyebar isu atau kabar hoaks.

Pasalnya, sebut dia, kabar hoax itu sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI. Kabar bohong tidak akan pernah memberikan kabar baik bagi siapapun. Justru hanya akan menebarkan kebencian dan bisa membuat keonaran di masyarakat serta mengganggu persatuan kesatuan bangsa.

“Diharapkan masyarakat bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Jangan sampai menjadi penyebar hoax, SARA, dan hal negatif lainnya. Karena bisa merusak keutuhan NKRI ini. Mari kita jaga bersama-sama negara tercinta ini,” pungkasnya.

suarabaru.id/Muharno Zarka