blank
Bupati Wonosobo Eko Purnomo melakukan dialog dengan salah satu pedagang di sela-sela melakukan peninjauan Pasar Selomerto Wonosobo usai diresmikan.( Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO – Sudah sejak tahun 2018 Pasar Induk Wonosobo, akan dibangun. Namun hingga kini proses pembangunan pasar terbesar di Wonosobo yang terbakar beberapa tahun lalu itu belum kunjung dimulai. Padahal pedagang sangat berharap pembangunan segera dilakukan.

Bupati Wonosobo, Eko Purnomo menyatakan sebenarnya anggaran pembangunan Pasar Induk sudah disediakan Rp 117 miliar di APBD tahun 2018. Proses lelang pun sudah selesai dan pihak rekanan sudah mengawali proses pembangunan.

“Namun karena penyedia jasa tidak bisa melaksanakan kewajibannya dengan baik sesuai waktu yang ditentukan, Pemkab Wonosobo melakukan pemutusan kontrak kerja. Karena itu proses pembangunan Pasar Induk Wonosobo menjadi tersendat,” ujarnya.

Hal tersebut dikatakan Bupati Wonosobo kepada wartawan seusai melakukan  peresmian proyek pemerintah Kabupaten Wonosobo tahun 2018, dan peninjuan pembangunan pasar di komplek Pasar Selomerto, Wonosobo.

Di APBD 2019, lanjut Bupati, sudah disiapkan anggaran Rp 125 miliar untuk pembangunan Pasar Induk Wonosobo. Mudah-mudahan setelah proses lelang, pembagunan Pasar Induk bisa segera mulai dan cepat selesai sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh pedagang.

“Saya, selaku Bupati, mohon doa restu dan dukungan semua pihak agar proses pembangunan pasar di tengah kota tersebut berjalan lancar dan tidak menemui kendala lagi. Pedagang dan masyarakat sudah lama menunggu untuk bisa memanfaatkan Pasar Induk,” harapnya.

Efek Domino

Sementara itu, Asisten Bidang Pembangunan Setda Wonosobo Sumaedi dalam laporannya mengatakan selama tahun 2018, anggaran langsung yang tersedia mencapai Rp 1,2 triliun dengan jumlah pekerjaan sebanyak 2.466 paket. Dari dana tersebut, bisa terserap Rp 853,7 miliar atau 85,35 persen dengan capaian realisasi pembangunan fisik sebesar 98,76 persen.

Pemkab Wonosobo, lanjut Sumaedi, akan selalu berupaya meningkatkan sarana infrastruktur. Pasalnya, infrastruktur yang baik akan berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah, baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Secara langsung insfrastruktur dapat menyerap tenaga kerja dan memutar roda perdagangan. Sarana dan prasarana pembangunan daerah yang baik juga akan memberi efek domino berupa pergerakan distribusi barang dan produksi potensi daerah,” tegasnya.

Bupati Wonosobo, Jumat (1/3), bertekad sampai tahun 2021, pembangunan pasar di 11lokasi, sarana pendidikan, infrastruktur pertanian, pembangunan perumahan dan pemukiman serta sarana lainnya, sudah bisa dituntaskan.

Usai melakukan penandatanganan prasasti pembagunan Pasar Selomerto, Bupati bersama unsur Forkompinda melakukan tinjauan langsung ke dalam pasar. Orang nomer satu di Wonosobo itu, sempat melakukan dialog langsung dengan beberapa pedagang.

Beberapa pedagang pakaian, penjual sembako dan pedagang bumbon, berebut untuk bisa selfi dan berjabat tangan dengan Eko Purnomo. Bupati berharap usai dibangun, para pedagang bisa nyaman dalam melakukan transaksi dengan pembeli. (SuaraBaru.id/Muharno Zarka)