blank
LAKUKAN PENERTIBAN : Petugas gabungan melakukan penertiban PGOT dan pengamen jalanan saat operasi gabungan di sejumlah wilayah kota Wonosobo, kemarin.

WONOSOBO– Sebanyak delapan orang pengemis, gelandangan, orang terlantar (PGOT) dan sembilan pengamen jalanan ditertibkan   petugas gabungan, kemarin. Mereka terjaring dalam operasi yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos dan PMD) Kabupaten Wonosobo di sejumlah lokasi di wilayah kota dan Selomerto.

Kepala Satpol PP Wonosobo, Haryono mengungkapkan, delapan orang PGOT terjaring dari dua tempat berbeda yakni di kawasan Pasar Induk Wonosobo dan Pasar Selomerto. Dalam operasi gabungan tersebut, pihaknya juga mengamankan sembilan orang pengamen yang terdiri dari enam pengamen laki-laki dan tiga pengamen perempuan. “Operasi ini secara rutin kami gelar untuk menjaga ketenteraman dan ketertiban masyarakat,” ungkapnya.

Menurut dia, dari PGOT dan pengamen yang terjaring operasi, sebagian berasal luar kota, yakni dari Purbalingga, dan Purwokerto. Langkah yang diambil Satpol PP serta Dinsos dan PMD Wonosobo mengenai operasi penertiban PGOT dan pengamen jalanan tersebut, selain untuk mengantisipasi potensi kerawanan, juga merupakan tindakan kemanusiaan terhadap PGOT, agar mereka bisa lebih hidup layak.

“Disamping mengantisipasi kerawanan tramtibmas (ketentraman dan ketertiban masyarakat-red), operasi ini juga merupakan operasi kemanusiaan, karena ini adalah perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 terutama pasal 34. PGOT yang terjaring selanjutnya diantarkan oleh tim ke shelter Dinas Sosial untuk mendapatkan perawatan yang lebih layak,” beber dia.

Untuk selanjutnya, kata dia, para PGOT yang telah dijaring dan dibina akan dikembalikan kepada keluarga masing-masing. “Ini merupakan sebuah langkah memanusiakan manusia, karena tempat mereka bukan dijalanan, tapi di tengah-tengah keluarga dan masyarakat. Kami akan terus gencar melakukan kegiatan seperti ini, agar tidak ada lagi PGOT yang berkeliaran tanpa arah di wilayah Wonosobo,” jelasnya.

Selain di wilayah kota dan Selomerto, kegiatan serupa akan terus digencarkan di sejumlah lokasi. Pihaknya akan rutin melakukan komunikasi dan koordinasi dengan dinas-dinas terkait, agar persoalan mengenai PGOT maupun pengamen jalanan dapat dientaskan. “Para pengamen jalanan juga sudah kami bina, agar mereka tetap membuat situasi tramtibmas di wilayah Wonosobo selalu aman dan kondusif,” harapnya.

Suarabaru.id/Muharno Zarka