blank
LOKASI KEJADIAN : Petugas Bhabinkamtibmas dari Polsek Kaliwiro menunjukan lokasi korban meninggal dunia akibat tertimpa pohon albasia di Dusun Karangsari Desa Tracap Kecamatan Kaliwiro. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO – Nasib sial menimpa Ahmad Dhohir Salim (49). Warga Dusun Karangsari RT 18 RW 5 Desa Tracap Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo tersebut harus meregang nyawa setelah tubuhnya tertimpa pohon yang ditebangnya, Rabu (27/2), sekitar pukul 15.00 WIB.

Korban meninggal akibat tulang punggung belakang patah dan tulang di bagian kepala pecah karena terhantam oleh pohon albasia yang dia tebang bersama teman-temannya. Salim meninggal seketika di tempat kejadian perkara.

Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu tidak tertolong lantaran luka yang cukup parah di bagian punggung dan kepala. Darah segar pun mengucur deras begitu punggung dan kepalanya terhantam batang pohon.

Kepala Desa Tracap Muh Soleh menyatakan Salim memang sehari-hari bekerja sebagai petani dan buruh serabutan. Ketika ada pedagang kayu yang akan menebang kayu daganganya di lahan milik petani dia kerap disambati untuk ikut menebang kayu.

“Biasanya saat dia menebang kayu tidak pernah terjadi apa-apa. Hanya kali ini korban tengah bernasib nahas. Kayu yang dirobohkan bersama teman-temanya ternyata menimpa tubuhnya hingga dia meninggal dunia. Ya, mungkin semua sudah menjadi takdir Yang Mahakuasa”, kisah Soleh.

Meski mengalami luka yang cukup parah, Salim tidak sempat dilarikan ke rumah sakit atau Puskesmas setempat. Atas kesepakatan keluarga korban langsung dibawa ke rumah duka untuk segera dikuburkan di tempat pemakaman umum desa setempat.

“Untuk pertimbangan medis, Salim memang sempat diperiksa oleh petugas kesehatan di Desa Tracap. Dari hasil pemeriksaan korban dinyatakan meninggal akibat terkena benturan benda keras atau hantaman kayu dan tidak ada tanda-tanda penganiayaan”, tambahnya.

Kronologi

Petugas Bhabinkamtibmas Desa Tracap Brigadir Kunjono Wibowo, Kamis (28/2), melaporkan tempat kejadian perkara tewasnya Salim berada di kebun milik Tarso Dusun Karangsari Desa Tracap Kecamatan Kaliwiro Pemilik kebun sendiri tinggal di Dusun Kemukus Kelurahan Kaliwiro.

Saksi mata Nasaro (41) petani asal sekampung dengan korban menceritakan hari itu, sekitar pukul 15.00 WIB, korban bersama empat rekannya, yakni Ngabidin (45), Slamet (35), Sapta (55) dan dirinya, bermaksud menebang kayu albasia berdiameter 90 sentimeter yang dibeli dari petani Tarso.

“Korban bersama Sapta bertugas menarik batang kayu supaya tidak roboh menimpa batang kayu lainnya yang tidak ditebang. Ketika batang kayu mulai roboh Sapta lari menghindar ke samping kiri. Namun korban justru lari lurus ke belakang searah denga kayu yang roboh”, ucap Nasaro.

Sesaat setelah batang kayu roboh Nasaro dan dua rekannya belum mengetahui kalau korban tertimpa kayu. Baru usai ditunggu beberapa saat Salim tidak muncul lalu empat rekannya sesama buruh tersebut berusaha mencari korban dan menemukan korban sudah tergeletak terlentang tidak bergerak.

“Seketika empat saksi akan menolong korban namun Salim sudah meninggal dunia dengan luka tulang punggung bagian belakang hancur tertimpa batang pohon albasia.
Mereka melaporkan kejadian tersebut kepada petugas kepolisian”, ujar Wibowo, petugas Bhabinkamtibmas Desa Tracap.

Saat petugas Bhabinkamtibmas tiba di rumah duka, korban sudah dimandikan dan siap dimakamkan. Seluruh anggota keluarga merasa berduka atas meninggalnya Salim. Mereka mengaku ikhlas karena sudah menjadi takdir.

Kepala Desa Tracap M Soleh mengimbau kepada warganya agar saat menebang kayu lebih hati-hati. Karena cara menebang kayu yang ada selama ini memang masih konvensional dan tanpa pengamanan yang memadahi. Dia berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi.

suaraBaru.id/Muharno Zarka