blank
Syuting pembuatan film pendek yang bertema penolakan politik uang.(Foto: SuaraBaru.id/Muharno)

WONOSOBO – Upaya Bawaslu Wonosobo menggugah kesadaran pemilih agar tidak terlibat dalam politik uang terus dilakukan. Untuk menjangkau sosialisasi melalui media sosial, bersama ‘’Komunitas Film Bumbung Suwung’’ bikin film pendek ‘’Ajakan Tolak Politik Uang’’.

Proses produksi film dimulai dengan mengambil lokasi syuting  di beberapa lokasi, di antaranya Taman Fatmawati dan beberapa lokasi di Kecamatan Selomerto.

Menurut Abas, sutradara film pendek, pihaknya bersama Bawaslu mencoba melakukan sosialisasi dengan pendekatan cerita film. Diharapkan dengan film tersebut akan menggugah kesadaran warga bahwa politik uang  itu buruk.

“Film ini melibatkan pegiat film dan mahasiswa, harapanya mampu mengambil peran dalam penyadaran masyarakat pemilih,” katanya di sela syuting di Kelurahan Selomerto, kemarin.

Abas Gimbal menyebutkan, dalam pembuatan film pendek ini melibatkan lebih dari 30 orang. Pemeran berasal dari mahasiswa serta mengajak aktor FTV asal Wonosobo. Selain itu juga melibatkan pengawas pemilu tingkat desa. “Kita berharap lewat cerita pendek ini bisa kontribusi dalam mewujudkan pemilu bersih,” katanya.

Sumali Ibnu Chamid, Ketua Bawaslu Wonosobo menegaskan pihaknya mengajak semua elemen dalam membangun kesadaran pemilih agar menggunakan hak pilihnya secara benar, sehingga terwujud pemilu bersih, adil, dan bermartabat. “Ini bagian dari pencegahan kita terhadap pelanggaran politik uang,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Ale ini menambahkan, melalui pembuatan film ini berdampak beberapa hal sekaligus. Pertama untuk komunitas film itu sendiri, sebagian besar pegiat film dan pemilih pemula, sehingga sebagai bagian dari penyadaran juga.

“Dari proses penentuan tema, penulisan naskah cerita, sampai dengan syuting, kita sudah banyak berdiskusi tentang Pemilu itu sendiri,”ujarnya.

Langkah berikutnya, kata dia, hasil film pendek akan disebarluaskan melalui berbagai platform media massa dan media sosial. Apalagi jumlah pengguna media sosial mencapai 150 ribu bagi warga Wonosobo.

“Jangkauan media sosial tentu lebih luas dari itu, kita berharap akan menggugah kesadaran pemilih dalam menciptakan demokrasi yang bersih,” ungkapnya.(SuaraBaru.id/Muharno Zarka)