blank
SOSIALISASI : Kepala Dinas Parekraf One Andang Wardoyo menyanmpaikan sosialisasi FSS di Aula Dina Parekreaf setempat, kemarin. Foto : Muharno Zarka

WONOSOBO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) bakal menghelat FestiVal Sindoro Sumbing (FSS) di lapangan Desa Pagerejo Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, pada medio bulan Juni 2019 mendatang.

Desa Pagerejo dpilih karena lokasinya berada di lereng Gunung Sindoro-Sumbing dan memiliki daya tarik berupa pesona alam yang menawan. Selain itu, Desa Pagerejo memiliki potensi wisata cagar budaya yang menjadi unggulan bagi pariwisata di Wonosobo.

Even bersekala nasional tersebut direncanakan akan mengintegrasikan tak kurang dari 14 kegiatan bertema seni dan budaya tradisional khas Wonosobo. Diharapakan FSS bisa mendongkrak kunjungan wisatawan di kota pegunungan.

Kepala Parekraf One Andang Wardoyo mengungkap perihal rencana perhelatan FSS tersebut dalam acara sosialisasi ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan staekholder terkait di Aula Dinas Parekraf, kemarin.

Menurutnya, FSS kolaborasi pihaknya dengan Platform Indonesiana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. “Prosesnya tidak mudah untuk bisa menggelar FSS ini karena melalui seleksi dan bersaing dengan daerah lain di Indonesia”, tutur Andang.

FSS, dijelaskan Andang, merupakan sinergi pemerintah pusat dan daerah untuk mengangkat sektor pariwisata lokal agar mampu bersaing di kancah global sehingga juga akan berimbas positif terhadap perekonomian masyarakat setempat.

“Tak hanya pemerintah daerah, festival FSS juga bakal melibatkan komunitas-komunitas yang memiliki peran dalam pengembangan seni dan budaya. Sejumlah atraksi seperti balon udara tradisional, gelar pertunjukan music rock dan pentas tari 5000 topeng lengger akan ditampilkan”, katanya.

Dongkrak Wisatawan

Di luar itu, imbuh Andang, masih ada festival Ting dan olimpiade nasional dan berlanjut dengan prosesi rutin tahunan hari jadi seperti bedhol kedhaton dan Pisowanan Agung, manjadi rangkaian festival yang baru kali pertama di gelar di Wonosobo ini.

“Manfaat dari FSS nantinya kita harapkan juga mampu meningkatkan kreatifitas dan kualitas kebudayaan daerah, menciptakan indentitas budaya daerah dan meningkatkan pemanfaatan budaya untuk pendidikan dan pariwisata,” bebernya.

Menanggapi rencana gelaran FSS, Asisten Sekda Bidang Pembangunan, Sumaedi mengaku optimis nantinya even berskala nasional tersebut bakal mampu mendorong sektor pariwisata Wonosobo naik ke level yang lebih tinggi.

“Bagi wisatawan, even-even yang sudah terjadwal dengan rapi juga akan lebih memudahkan mereka untuk menentukan waktu kunjungan, termasuk berapa hari akan tinggal di Wonosobo dan akan mengunjungi tempat wisata mana saja,” ungkap Sumaedi.

Kepada para pihak yang nantinya akan terlibat dalam FSS, dia berharap agar benar-benar mempersiapkan diri, khususnya Desa Pagerejo Kecamatan Kertek sebagai tuan rumah. Karena akan banyak rumah warga yang digunakan untuk penginapan para wisatawan.

Dalam hal keramahan tuan rumah, Sumaedi juga menegaskan pentingnya warga masyarakat setempat untuk membudayakan sikap welcome terhadap tamu dan menunjukkan bahwa mereka siap menyambut setiap pengunjung dengan kesantunan dan menjamin kenyamanannya.

suarabaru.id/Muharno Zarka