blank
Bupati Wonogiri Joko Sutopo saat menerima penghargaan tersebut. foto: humas Pemkab

WONOGIRI – Pemerintah Kabupaten Wonogiri meraih penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tahun 2018 dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dengan predikat BB. Tahun sebelumnya,Pemkab Wonogiri mendapatkan predikat B dalam pemberian penghargaan SAKIP dari pemerintah pusat tersebut.

“Ini capaian yang luar biasa bagi Wonogiri. Pencapaian nilai BB ini se-Jawa Tengah ada 4, yakni Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, dan Kota Pekalongan,” kata Bupati, Rabu (20/2).

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menpan RB, Komjen Pol Purn Syafruddin kepada Bupati Bupati Wonogiri, Joko Sutopo di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Selasa (19/2).

Ditambahkan bahwa di tahun sebelumnya, yakni di tahun 2017 mendapat predikat CC, lalu di tahun 2018 predikat B. Tahun ini naik kepredikat BB dengan nilai 70,43.Penilaian tersebut menunjukkan tingkat efektivitas dan efieinsi penggunaan anggaran dibandingkan dengan capaian kinerjanya sudah cukup memadai. Serta kualitas pembangunan budaya kerja birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada hasil di Pemerintah Kabupaten Wonogiri sudah menunjukkan hasil yang baik.

“Ini manjadi tantangan bagi Wonogiri untuk terus melakukan evaluasi baik itu program dan kegiatan, pada akhirnya akan mendapatkan penialian lebih baik lagi. Kita berorientasi terjadisatu perubahan secara umum, baik birokrasi, APBD, serta capaian di daerah. Intinya kami berusaha melakukan evaluasi untuk hasil yang lebih baik,” imbuh Bupati.

Kegiatan SAKIP Award 2018 sendiri diikuti 174 Pemerintah Daerah Wilayah III, meliputi 12 Pemerintah Provinsi, termasuk Jawa Tengah, dan 162 pemerintah Kabupaten/Kota.Menteri PAN dan RB, Syafruddin dalam release-nya mengatakan bahwa  penerapan SAKIP di 186 Pemda Wilayah III berhasil menghemat anggaran hingga Rp6,9 triliun dalam tahun 2018.Penghematan ini diperoleh melalui cross cutting program yang kurang sesuai, untuk kemudian dialihkan melalui refocusing program sehingga anggaran tepat sasaran.”Melalui SAKIP, paradigma kinerja pemerintah diubah, bukan lagi hanya melakukan program yang dianggarkan, tetapi cara paling efektif dan efisien mencapai sasaran.” suarabaru.id/edi