blank
Marinus Wanewar/dok

PHNOM PENH – Timnas Indonesia U-22 masih belum meraih kemenangan pada Piala AFF 2019. Setelah hanya bermain imbang 1-1 lawan Myanmar, skuad Garuda Muda kemarin giliran bermain seri 2-2 kontra Malaysia. Dengan hasil ini, persaingan dua tim yang lolos ke semifinal belum bisa dipastikan. Masing-masing kesebelasan masih akan melakoni partai pamungkas Grup B pada Jumat (22/2) besok.

Menghadapi Malaysia, pasukan Garuda Muda tampil dominan. Saling balas gol terjadi pada babak kedua. Pada menit ke-52, Marinus Wanewar berhasil memecah kebuntuan dan membawa Indonesia unggul 1-0. Namun, sepuluh menit kemudian Nik Akif bisa menyamakan skor jadi 1-1.  Skuad asuhan Indra Sjafri berupaya mencari cara untuk meraih kemenangan. Berbagai serangan berhasil menusuk jantung pertahanan Harimau Malaya. Puncaknya pada menit ke-76, Witan Sulaeman sukses menjebol gawang Malaysia, skor berubah 2-1.

Malapetaka terjadi empat menit sebelum waktu normal berakhir. Hadi Fayyadh sukses menyamakan kedudukan lagi jadi 2-2. Hingga wasit meniup peluit panjang tak terjadi gol tambahan. Indonesia baru mengumpulkan dua poin hasil dari dua seri. Sementara Malaysia mengoleksi satu angka. Pada laga terakhir, Garuda Muda bakal meladeni tuan rumah Kamboja. Sebelumnya, Kamboja membuat kejutan usai menundukkan Malaysia 1-0.

Pelatih Indonesia U-22 Indra Sjafri menyatakan pertandingan kali ini lebih baik dibanding saat Indonesia bertemu Myanmar tiga hari lalu. Cuma ada satu pemain yang seharusnya tidak bermain di bawah form dan akhirnya diganti karena kebutuhan taktikal. “Lalu ada satu pemain yang diganti karena cedera. Otomatis saya hanya ganti satu berdasarkan kebutuhan taktik,” paparnya.

Mengenai dua gol Malaysia yang berasal dari bola mati, Indra menyebut memang tim lawan sering memanfaatkan peluang dari situ. Dia mengakui timnya tak bisa antisipasi tendangan bebas dan sepak pojok. Penyerang Indonesia Marinus Wanewar mengaku puas. Namun, dia juga sedikit kecewa lantaran tak bisa meraih poin penuh. “Lawan Malaysia tidak susah, tapi mereka beruntung karena bola-bola mati,” ungkap Marinus. (rr)