blank
Genangan air banjir menggenangi areal persawahan di Desa Batukali, Kaliyamatan, Jepara, Selasa (29/1).Intensitas hujan yang tinggi menimbulkan kerawanan akan terjadinya banjir yang lebih luas lagi. Foto : bud

JEPARA- Ratusan hektar sawah milik warga Desa Batukali, Kalinyamatan, Jepara, Selasa (29/1) terendam banjir. Hujan deras yang turun, membuat genangan terjadi di areal persawahan dan juga pemukiman warga. Jika hujan dalam intensitas tinggi turun terus menerus, maka kemungkinan besar luasan banjir akan meluas.

Petinggi Desa Batukali, Noor Arifin menyatakan, banjir di wilayah desanya memang biasa terjadi. Pada tahun 2018 lalu, kejadian yang sama juga terjadi. Banjir juga merendam sawah dan pemukiaman warga. Jika potensi hujan masih akan terus turun maka kemungkinan dalam beberapa hari kedepan, banjir kemungkinan bisa semakin meluas.

Banjir di Batukali biasa terjadi karena letak geografisnya yang memang cekung. Wilayah Batu Kali kesulitan membuang air hujan yang turun dalam jumlah besar, jika pada saat bersamaan Sungai SWD2 penuh. Sebab buangan air ke SWD 2 tidak bisa dibuka secara maksimal, karena ketinggian air SWD 2 melebihi ketinggian wilayah Batu Kali. Jika dipaksakan, justru air SWD 2 yang menggenangi wilayah Batu Kali.

“Namun yang jelas, dari 200-an hektar yang saat ini terendam ada sekitar 104 hektar yang diasuransikan. Selebihnya belum diasuransi. Mudah-mudahan saja hujan tidak berlangsung dalam waktu lama, sehingga tidak terjadi genanangan dalam waktu lama,” ujar Noor Arifin, Selasa (29/1).

Selanjutnya, Noor Arifin menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah banjir yang terjadi kali ini akan menimbulkan puso (gagal panen) atau tidak. Sebab genangan baru saja terjadi, asalkan cepat segera surut tanaman padi yang ada bisa selamat. Namun kalau hujan turun lagi, dan merendam lebih lama, maka puso bisa terjadi.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Arwin Noor Isdiyanto, Selasa (29/1) pagi, mengatakan ketinggian banjir berkisar antara 20 hingga 60 centimeter. Selain areal persawahan, banjir tersebut, juga merendam pemukiman warga setempat. Setidaknya dua RW, yaitu RW 2 dan RW 4, terdampak banjir.

Pihaknya sudah melakukan langkah-langkah antisipasi terkait kejadian ini. Diantaranya langsung mengirimkan bantuan logistik kepada masyarakat. Tidak hanya itu, pihaknya juga memaksimalkan peran relawan Desa Tangguh Bencana (Destana). Kebetulan Desa Batukali masuk dalam Destana, karena kerawanannya cukup tinggi. Kemudian juga mengirimkan alat pelampung, dengan pola pinjam pakai, mengantisipasi adanya banjir susulan yang lebih parah.

“Jika hujan masih terus turun beberapa hari kedepan, dikhawatirkan potensi bencana banjir juga akan semakin meluas. Hal ini sudah harus diantisipasi bersama. Sehingga kewaspadaan harus tumbuh terjaga,” tegasnya. suarabaru.id/bud