blank
Genangan:Nampak SDN Karangturi di Desa Setrokalangan yang terendam banjir. foto: tom

KUDUS Hujan mengguyur Kabupaten Kudus, sejak beberapa hari terakhir membuat sejumlah sungai yang melintas di wilayah Kota Kretek meluap. Tak sedikit pula tanggul sungai jebol hingga mengakibatkan ratusan rumah di sejumlah desa tergenang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Bergas C Penanggungan mengatakan, sejak Sabtu, 26 Januari 2019, banjir terjadi di tiga kecamatan. Yaitu Kecamatan Mejobo, Kaliwungu, dan Jati.

“Yang paling parah di Desa Temulus Kecamatan Mejobo,” kata Bergas Minggu (27/1).

Sebanyak 916 kepala keluarga terdampak banjir di Desa Temulus. Ketinggian air yang menggenangi wilayah permukiman warga beragam. Mulai 40 sentimeter hingga 70 sentimeter.

“Laporan dari kepala desa (Temulus) yang kami terima, jumlah jiwa yang terdampak mencapai tiga ribu jiwa lebih,” kata Bergas.

blank
Sementara di Kecamatan Jati, banjir menggenangi rumah warga di Desa Jati Wetan, Jati Kulon, dan Jetis Kapuan. Ketinggian air yang menggenangi wilayah permukiman antara 10 hingga 30 sentimeter.

“Selain rumah, banjir di Jati juga merendam 8 hektar area persawahan. Tanaman padi yang terendam baru berusia 1 sampai 1,5 bulan,” kata Bergas.
Di Kecamatan Kaliwungu, banjir terjadi di Desa Setro Kalangan dan Desa Banget. Ratusan rumah warga tergenang di dua desa ini. Selain wilayah permukiman, banjir juga merendam tanaman padi yang baru saja ditanam.

Camat Kaliwungu, Aan Fitriyanto menyatakan, data yang ada total 32 rumah yabg terendam. Sebanyak 14 rumah dengan 43 jiwa di Desa Setrokalangan, dan 18 rumah dengan 70 jiwa di Desa Banget.

“Sejauh ini warga masih enggan mengungsi karena mereka sudah terbiasa menghadapi situasi banjir, “katanya.

Menurut Aan, diharapkan genangan akan segera surut karena pihaknya sudah memerintahkan pintu air di Desa Blimbing sudah dibuka. surabaru.id/tm