blank
UNIT BOSTER : Satu dari dua unit boster II (pendorong) air proyek SPAM di timur Kota Kecamatan Jiken, Blora, kini mulai berpungsi baik. Foto : Wahono/

BLORA – Manajemen PDAM Blora kini mengandalkan proyek SPAM Bengawan Solo yang airnya mengalir lancar ke menara air di Kundan, selanjutnya dialirkan ke pelanggan di Kota Blora dan sekitarnya.

“Pelanggan Kota Blora dan sekitarnya terlayani dengan baik. Alhamdulillah,” kata Dirut PDAM Tirta Amerta Blora, Yan Riya Pramono, Jumat (25/1).

Diakuinya, sudahak puluhan tahun Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Blora mengandalkan air baku Waduk Tempuran, Sungai Ngampel, sumber  Kajar yang sering bermasalah saat musim kemarau akibat air baku habis.

Tidak hanya saat musim kering, ketika waduk dikeringkan untuk proyek perbaikan seperti saat ini, pihaknya tertatih-tatih dalam melayani pelanggannya.

“Waduk Tempuran dikeringkan untuk proyek pebaikan, sudah sekitar tiga bulan, tidak tahu kapan rampungnya,” tambah Yan Riya Pramono.

Untung saja, kata Yan, proyek SPAM Bengawan Solo mengalir lancar, sehingga  pelanggan di Blora bisa terlayani, tambahya lagi.

Diakuinya, musim kemarau 2018 lalu pelanggan di Kota Blora dan sekitarnya tidak terlayani maksimal, hanya sekitar 1.000 pelanggan saja yang bisa dilayani, itupun dengan cara bergiliran.

blank
TUA : Meski sudah tergolong tua, instalasi pengolahan air baku PDAM di Desa Ngampel, Kecamatan Kota Blora, kini masih bisa difungsikan. Foto : Wahono/

Sudah Stabil

Bahkan setelah musim hujan, air baku di Waduk Tempuran juga tidak bisa membantu PDAM, karena dikeringkan untuk keperluan proyek perbaikan waduk.

Yan Riya menambahkan, Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) yang pipa jaringan distribusi utama (JDU) memanjang dari DAS Bengawan Solo ke Kota Blora kini mengalir lancar.

“Sifatnya masih diujicoba, tapi SPAM sudah bisa menolong kami untuk pelanggan di Kota Blora,” ungkapnya.

Bahkan sepanjng Januari ini, kata Yan Riya, SPAM sudah normal dan stabil mengalirkan air dari Bengawan Solo ke Blora, dengan debit air rata-rata 30 liter perdetik.

Diberitakan sebelumnya, proyek SPAM bantuan pemerintah pusat berbiaya Rp 135 miliar yang digarap sejak 2014 oleh PT. Hutama Karya (HK), mulai diujicoba akhir Desember 2018.

Untuk bis amendorong air ke menara air di Blora, JDU atau pipa induk sepanjang 42 kilometer itu dilengkapi intake di Cepu, dan dua boster pendorong air di Sambong dan Jiken.

Proyek multiyear tersebut, melintasi lima kecamatan (Cepu, Sambong, Jiken, Jepon, Blora ). Diproyeksikan kedepan bisa melayani kebutuhan air untuk 8.000 kepala keluarga (KK) berkapasitas 100 liter/detik. suarabaru.id/wahono