blank
SMK NU Maarif Kudus kini memiliki fasilitas baru berupa gedung pengelasan (Welding Shop) canggih berstandar internasional. foto:Tm

KUDUS – SMK NU Maarif Kudus kini memiliki fasilitas baru berupa gedung pengelasan (Welding Shop) canggih berstandar internasional. Dengan fasilitas tersebut, lulusan SMK maarif NU Kudus dipastikan memiliki kompetensi dan kualifikasi bersertifikasi internasional.

Fasilitas Welding Shop yang merupakan bantuan dari Djarum Foundation Bhakti Pendidikan tersebut diresmikan Selasa (22/1).Hadir dalam acara tersebut Bupati Kudus Muhammad Tamzil, Direktur Program Djarum Foundation Primadi Serad, Presiden Direktur PT Bank Sumimoto Mitsui Indonesia (SMBC) Kazuhisa Miyagawa, Director PT OTC Daihen Indonesia Seiji Ichikawa, serta Managing Director PT Ormon Electronics, Don Teng.

Kepala SMK NU Maarif Kudus Akhmad Nadlib mengatakan, Jurusan Teknik Pengelasan dibuka sejak 3 tahun terakhir ini.

Hal yang mendasarinya yaitu besarnya peluang kerja bagi lulusan teknik pengelasan baik dalam maupun luar negeri.

“Kami sebelumnya menimbang besarnya peluang yang akhirnya mendasari kami untuk membuka jurusan itu,” kata Akhmad Nadlib.

Gayung bersambut, adanya Jurusan Teknik Pengelasan SMK NU Maarif Kudus, Djarum Foundation bersama SMBC turut serta mencetak tenaga ahli pengelasan di sekolah tersebut.

Persiapan demi persiapan dilakukan, termasuk menempatkan guru pengampu selama 6 bulan di Kampuh Welding Indonesia Surabaya.

Sehingga mereka mampu membekali para siswa tentang teknik pengelasan terkini bersertifikasi internasional.

Setelah itu, menyiapkan gedung bengkel las (welding shop) berstandar internasional yang dilengkapi berbagai mesin pengelasan kelas dunia buatan OTC Daihen Jepang.

Mesin-mesin itu seperti Schielded Metal Arc Welding (SMAW), Gas Metal Arc Welding (GMAW), dan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW).

Nantinya, siswa yang lulus akan memperoleh sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Selain itu, mereka juga akan mendapat sertifikat dari Nippon Kaiji Kyokai (Class NK) Jepang, dimana sertifikat ini bisa menjadi bekal untuk bekerja di Jepang.

“Kurikulum yang disiapkan menyadur dari Kampuh Welding Indonesia. Selain itu juga ada arahan dari Djarum Foundation dan SMBC,” katanya.

Selain bersertifikat, lanjutnya, lulusan teknik pengelasan tidak hanya mampu melakukan teknik pengelasan 3G, tetapi juga teknik pengelasan 6G.

Teknik pengelasan pipa 6G inilah yang saat ini banyak dibutuhkan proyek infrastruktur strategis di Indonesia maupun mancanegara.

“Semakin meningkatnya globalisasi membawa persaingan dan tantangan nilai kehidupan. Dan harus dihadapi. Salah satunya adalah penyiapan SDM yang berkualitas sangat penting melalui pendidikan seperti ini,” ujar Tamzil.

Ia mengatakan, pembangunan pendidikan harus ditangani secara sistematik dan selaras dengan ilmu, teknologi, dan permintaan pasar kerja.

Pemkab Kudus bertekat pembangunan pendidikan untuk mempercepat pembangunan itu.

“Serta penyelenggara pendidikan yang unggul output maupun proses. Membawa kepentingan peran pendidikan untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas,” terangnya. suarabaru.id/tm