blank
SOSIALISASI: Anggota MPR RI Fraksi Partai Nasdem Drs KH Choirul Muna memberi sosialisasi tentang Empat Pilar Kebangsaan di Ponpes Nurul Ali, Sempu, Secang, Kabupaten Magelang, Rabu (16/1).

SECANG – Apa pun partainya dan warna masyarakatnya, di Indonesia harus berpedoman pada Pancasila sebagai Dasar Negara. Anggota MPR RI Fraksi Nasdem, Drs KH Choirul Muna, mengatakan hal itu dalam sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Ponpes Nurul Ali, Sempu, Secang, Kabupaten Magelang, Rabu (16/1).

Dikatakan, Empat Pilar Kebangsaan Indonesia terdiri Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara diperlukan penguatan tentang persatuan, sesuai sila ketiga Pancasila. Sehubungan dengan tahun politik ini, menurut dia, perlu tetap menjaga persatuan dan kesatuan. ”Menjaga persatuan dan kesatuan di negeri ini penting, walau beda pilihan,” katanya.

Dia tidak mengelak, pilihan masyarakat yang berbeda-beda akan mengkotak-kotakkan antara satu dan lainnya. Kalau hal itu tidak diantisipasi bisa menimbulkan pertikaian. ”Beda pilihan bisa sampai makam seseorang pun dipindahkan,” katanya.

Oleh karena itu di negeri ini tidak boleh lepas dari persatuan di antara warga.  ”Hiruk pikuk demokrasi yang ada merupakan suatu eforia pesta demokrasi, bukan menuju perpecahan,” imbuhnya.

Dia menambahkan, dalam Pasal 28 UUD 1945 disebutkan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Kendati demikian tidak boleh menjadikan negeri ini retak. Bahkan kelompok yang ingin memerdekakan diri juga tidak boleh. Seperti apa pun harus tetap dalam NKRI. ”Jangan sampai pesta demokrasi ada orang yang ingin merongrong persatuan NKRI sehingga menimbulkan keinginan untuk memerdekakan diri,” tegasnya.

Sehubungan dengan pemilu mendatang, demi persatuan untuk rakyat Indonesia, siapa pun calon presiden maupun calon anggota legislatifnya harus tetap dalam bingkai NKRI. Tanpa alasan, walau beda suku, agama, dan bahasa. ”Kemerdekaan untuk berserikat itu tidak boleh melanggar asas dan norma yang ditegakkan oleh Pancasila. Sehingga boleh melakukan demokrasi kebebasan yang sebebas-bebasnya tetapi tidak boleh melanggar hak orang lain,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan, dalam hiruk pikuk menyongsong kampanye terbuka yang akan segera dimulai harus tetap mengedepankan sopan santun. Itu sebagai pengejawantahan Pancasila sebagai dasar negara kita. (ach)