blank
Bencana puting beliung melanda 9 desa di 3 wilayah kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Menumbangkan puluhan pohon, merusak 21 rumah dan memutuskan akses hubungan darat serta jaringan listrik.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Bencana puting beliung, terjadi lagi di Kabupaten Wonogiri. Kali ini melanda 9 desa di tiga wilayah kecamatan. Yakni Kecamatan Baturetno, Giriwoyo, dan Kecamatan Selogiri. Tidak menimbulkan korban jiwa, tapi puluhan pohon tumbang, memutuskan jaringan listrik, dan sebagian tumbang melintang jalan memutuskan akses hubungan darat. Juga merusak setidak-tidaknya 21 rumah hunian warga, dan merusak gudang penyimpanan material kayu milik penduduk.

Keterangan yang dihimpun dari lokasi menyebutkan, puting beliung yang terjadi di Kecamatan Baturetno dan Giriwoyo, berlangsung Selasa siang (15/1). ”Awalnya turun hujan deras, kemudian disusul datang angin pusar. Ini menjadikan warga ketakutan dan ramai-ramai memukul kentongan sebagai isyarat ada bencana,” tutur Sutoyo, warga Desa Gambiranom, Kecamatan Baturetno. Dampak adanya puting beliung ini, menyebabkan rumah gudang penyimpanan kayu milik Sutoyo, rusak karena tertimpa pohon yang tumbang.

Rumah Yatimin di Desa Batu, Kecamatan Baturetno, juga rusak akibat kerobohan pohon tumbang. Sejumlah pohon yang tumbang, memutuskan jaringan kawat listrik dan melintang jalan yang berdampak pada putusnya akses hubungan darat. Demikian halnya bencana puting beliung yang melanda di tiga desa wilayah Kecamatan Selogiri, Wonogiri, yakni di Desa Singodutan, Jaten dan Pule, juga menumbangkan puluhan pohon, merobohkan tiang listrik dan merusak rumah milik Sunarto di Desa Singodutan.

Kapolsek Giriwoyo, AKP Mulyanto, melaporkan, bencana puting beliung, melanda Desa Sendangagung, Sirnoboyo dan Desa Tawangharjo. Menumbangkan puluhan pohon, merusak setidak-tidaknya 19 rumah hunian warga, memutuskan jaringan listrik dan berdampak pula pada terputusnya akses hubungan darat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, untuk penanganan darurat, telah diturunkan para relawan siaga bencana dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD. Bersama para personel SAR, jajaran Polsek dan Koramil serta aparat Kantor Kecamatan, bekerja bakti gotong royong bersama pamong desa dan warga masyarakat di lokasi bencana.

Penanganan darurat, fokus pada upaya menyingkirkan pohon tumbang yang melintang jalan, yang merobohi rumah dan memutuskan jaringan listrik. Tujuannya, agar akses hubungan darat cepat terbuka kembali, dan membantu perbaikan rumah warga yang rusak, agar dapat segera dapat dihuni kembali tanda harus mengungsi. ”Untuk jaringan listrik, telah dikoordinasikan dengan PLN,” tegas Bambang Haryanto. Pihak BPBD Wonogiri juga telah memberikan bantuan logistik kepada para korban.(suarabaru.id/bp)