blank
Festival Sate Nusantara #2 digelar di area parkir VIP Hartono Mall Solo Baru. Menyajikan banyak stand yang khusus menyuguhkan menu sate yang ada di berbagaid aerah di Tanah Air.(suarabaru.id/bp)

SUKOHARJO – ”Kalau sate ayam, sate kambing dan sate sapi, sudah sering makan. Aku milih sate kuda saja, pengin tahu rasanya bagaimana ?,” ujar Dadi. Pria asal Kabupaten Wonogiri ini, datang bersama istri dan dua anaknya ke arena Festival Sate Nusantara yang digelar di area parkir VIP Hartono Mall, Solo Baru, di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Sate kuda, dipopulerkan banyak memberikan khasiat kesehatan. Seperti menjadi menu untuk diet sehat, meredakan pegal-pegal tubuh, mestabilkan kadar kolesterol, mengobati gatal-gatal, asam urat, asma, sesak napas, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, stamina dan vitalitas, bagus untuk pertumbuhan otot dan menguatkan tulang, dan mengatasi penyakit epilepsi serta meredakan stres.

”Mau kuat dan sehat, sate kuda solusinya,” demikian tulisan bernada pomototif yang ikut dipasang di stand Sate Kuda Solo Balapan, yang ikut menjadi peserta festival Sate Nusantara di Hartono Mall Solo Baru. Populer sebagai Sate Kuda Solo Balapan, karena Pak Yo kesehariannya membuka warung sate kudanya di dekat palang kereta Stasiun Balapan Solo. Yakni di Jalan S Parman Selayar Gang 1 Nomor: 8F Margorejo Kulon Rt 2/RW 5, Kelurahan Kestalan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

Kecuali sate, juga dijual gule dan tongseng kuda, sate dan nasi goreng kuda, rica-rica kikil dan daging kuda. Seporsi sate kuda isi 5 tusuk harganya Rp 25 ribu. Harga ini, relatif lebih murah dibandingkan dengan Sate Gurita atau Sate Kere yang seporsi Rp 45 ribu. Ada pula Sate Ambal Kebumen berbahan daging ayam dengan sambal khas dengan cita rasa lain dari biasanya. Sambalnya tidak menggunakan kacang, tapi dari bahan tempe kedelai. Harga satu porsi Sate Ambal Rp 35 ribu isi 10 tusuk, dan Rp 65 ribu isi 20 tusuk.

Stand festival Sate Nusantara dijejer memanjang, dengan menyajikan aneka kuliner potensi sate yang ada di Tanah Air. Mulai sate ayam, sate kambing, sate kere, sate buah, sate kuda, sate mentok, sate jamur, satai kelinci, sate pentol, sate pangsit, sate pangsit, sate sapi gulung. Ada pula Sate Padang, Sate Rembang, Sate Madura dan Sate Ponorogo.

Bahkan ikut disajikan pula sate bulus, sate landak, sate ular kobra, sate gurita dan cumi-cumi, jenis kuliner Phi-phi Thaistreet. Yang disebut belakangan ini, masuk kategori menu yang lain dari lazimnya, dan masuk dalam jenis kuliner ekstrem yang penikmatnya datang dari orang tertentu saja.

Beberapa pengunjung tergoda untuk mencoba menu sate yang belum pernah memakannya. Seperti Ny Arsi misalnya, memesan Sate Padang, yang warna sambalnya kekuning-kuningan, tidak seperti sambal sate yang kebanyakan berwarna coklat. ”Penasaran Sate Padang itu bagaimana rasanya, saya belum pernah memakannya,” tutur wanita asal Wonogiri yang secara khusus datang ke Festival Sate Nusantara tersebut. Dia mengaku mengetahui event festival sate ini dari kiriman WA sahabatnya di Solo.

Pejabat Bagian Promotion, Elfizia Carina, kepada wartawan mengatakan, acara ini merupakan event festival kuliner tematis. ”Ini sudah kedua kalinya dilaksanakan di sini,” jelasnya. Festival Sate #2 ini, berlangsung sejak Tanggal 10 sampai dengan 14 Januari 2019. Buka mulai Pukul 10.00 sampai dengan pukul 22.00. Gelar Festival Sate ini, dimeriahkan dengan lomba tari kreasi baru, talk show, musik, Indonesia Guitarist Community, fashion show , dan lain-lain.(suarabaru.id/bp)