blank
KENDURI: Warga Desa Seloprojo, Ngablak, Kabupaten Magelang, menggelar kenduri, Jumat (11/1).

NGABLAK – Warga Desa Seloprojo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, menggelar tumpengan dengan menyajikan enam nasi tumpeng yang dilengkapi ingkung ayam, Jumat siang
sampai sore (11/1). Kenduri massal itu merupakan bentuk syukuran sehubungan telah dibangun tempat parkir sepeda motor dan jalan menuju objek wisata air terjun Sumuran yang ada di desa itu.

Anggota Komisi V DPR RI, Ir H Sudjadi, yag hadir dalam acara itu mengatakan, tahun 2015 desa itu mendapat bantuan dana untuk perbaikan saluran irigasi desa sebesar Rp 179 juta. Dana sebesar itu dikelola pihak desa yang lokasi perbaikannya di Dusun Seloprojo. Selanjutnya tahun 2016 mendapat bantuan traktor yang dikelola Medi warga setempat.

Kemudian di tahun 2017 mendapat bantuan perbaikan 27 rumah tidak layak huni (RTLH). Di tahun 2018 mendapat bantuan pembangunan tempat parkir senilai Rp 400 juta dan 20 lampu
penerangan jalan umum (LPJU). Besok kalau air terjunnya ramai pengunjung akan diusahakan tempat parkir mobil, sepanjang tanahnya tidak bermasalah. ”Sebagai anggota Dewan saya
memperjuangkan aspirasi dari desa,” katanya.

Kasubdit Perencanaan Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti menambahkan, selesainya pembangunan areal parkir dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung.
Karena dengan areal parkir yang memadahi, tentu dapat mendorong perekonomian masyarakat sekitar. Harapan dia, potensi yang sudah ada perlu dikelola dengan baik.

Camat Ngablak, Budi Hariyanto menyatakan, pemerataan pembangunan infrastruktur desa dapat memicu tumbuhnya simpul ekonomi baru di pedesaan. Termasuk objek wisata Sumuran diharapkan mampu meningkatkan ekonomi warga desa sekitar.

Kepala Desa Seloprojo, H Nurdi mengatakan, dengan dibangunnya areal parkir di objek wisata Air Terjun Sumuran, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Kini kunjungan wisatawan rata-rata 300 orang/bulan, dengan tiket masuk objek wisata Rp
4.000 per orang, parkir Rp 2.000 dan Jasa Raharja Rp 500/orang.

Novi warga setempat menambahkan, guna melakukan syukuran, warga dari enam RT se desa itu menyediakan nasi tumpeng, masing-masing satu buah. ”Kami bersyukur karena sejak ramainya objek wisata air terjun dapat membuka peluang usaha bagi warga desa ini,” katanya. (ach)