blank
LEGENDA PSIS: Legenda PSIS M Ridwan (berdiri/kanan) bersama Khusnul Yakin mengikuti kiprah seniornya, Eko Riyadi, menangani tim yunior sejak 2018. (dok)

SEMARANG – Menatap kompetisi baru pada 2019, PSIS Semarang melakukan terobosan ala klub-klub liga di Eropa, yakni memberi kesempatan para legenda klub untuk ikut ambil bagian dalam pengembangan pemain muda. Langkah seperti ini pernah dilakukan Barcelona dengan mengorbitkan pemain sebagai pelatih mulai dari Frank Rijkaard, Pep Guardiola hingga Luis Enrique. Lalu yang teranyar tentu pelatih pengganti Jose Mourinho di skuad Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer.

CEO PSIS Alamsyah ”Yoyok Sukawi” Satyanegara Sukawijaya menyatakan pada 2018 pihaknya telah bekerja sama dengan trio pelatih M Ridwan, Khusnul Yakin, dan Riyadi di skuad PSIS U-19. Lalu juga ada duet Eko Riyadi-Budi Cipto yang pernah menangani tim senior sejak 2014 dan pada tahun lalu menukangi PSIS U-16. ”Jelang kompetisi baru kami ingin lebih matang mempersiapkan tim dari senior hingga yunior. Selain pemain, juga soal tim pelatih. Khusus untuk peracik strategi, kami ingin ada kekuatan ikatan emosional di tim dari para legenda,” tutur Yoyok Sukawi.

Disebutkan, saat ini posisi yang masih kosong yakni asisten pelatih, pelatih kiper, ofisial di PSIS U-16, dan ofisial program magang PSIS. Nama-nama seperti Tugiyo, Widyantoro, I Komang Putra, Agung Setyabudi, Ahmad Muhariah, M Dhofir, Restu Kartiko, Firman Sukmono, Deni Rumba, hingga pelatih tim juara Liga Soeratin Jateng dari klub BJL 2000 Terbang, M Irfan, menjadi buruan untuk mengisi posisi kosong itu. (rr)