blank
Personel Polsek Giriwoyo Polres Wonogiri datang ke Dusun Mesir, Desa Sirnoboyo, untuk melakukan pendataan dan memprakarsai gotong royong kerja bakti bersama pamong desa dan warga. Yakni untuk membenahi kerusakan atap 7 rumah penduduk yang diterbangkan puting beliung.(suarabaru.id/bp)
WONOGIRI – Bencana alam puting beliung melanda Dusun Mesir, Desa Sirnoboyo, Kecamatan Giriwoyo (60 Kilometer selatan Kota Wonogiri). Bencana yang datang bersamaan dengan hujan, Kamis pagi (3/1) ini, tidak menimbulkan korban jiwa. Tapi merusak atap tujuh rumah penduduk di wilayah RT 1/RW 4, dan menumbangkan pohon-pohon penghijauan yang tumbuh di lahan pekarangan maupun tegalan.

Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati dan kapolsek Giriwoyo AKP Mulyanto, melalui Kasubag Humas Polres Kompol Hariyanto, menyatakan, tujuh rumah warga yang mengalami kerusakan pada bagian atap, karena genting-gentingnya berserakan dan jatuh ke tanah karena disapu puting beliung, terdiri atas rumah milik Anton Dwi Suryanto (34), rumah milik Untung (58), rumah Wardi (68), rumah Naryo (41), rumah Hardi (50), rumah Nanto (42) dan rumah milik Sugimin (60). Ketujuh warga yang rumahnya rusak ini, semuanya berlokasi di RT 1/RW 4 Dusun Mesir, Desa Sirnoboyo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.

Kepada petugas, Saksi Khoirul Ummam (24), menyatakan, awalnya turun hujan di pagi hari, kemudian disertai datangnya angin pusar yang membuat warga menjadi panik dan ketakutan. Mereka berupaya menyelamatkan diri agar terhindar dari ancaman bahaya dari bencana puting beliung tersebut. ”Sejak pagi, langit diselimuti mendung tebal, dan kemudian turun hujan berkepanjangan,” tutur Anton Dwi Suryanto yang rumahnya ikut rusak karena bencana puting beliung tersebut.

Untuk membantu meringankan penderitaan korban, personel Polsek dan anggota Koramil Giriwoyo bersama pamong desa, datang memprakarsai kerja bakti gotong royong warga untuk menyingkirkan pohon-pohon yang tumbang, dan melakukan pembenahan atap rumah yang rusak, termasuk mengembalikan genting-genting yang berserakan karena diterbangkan angin. Harapannya, agar rumah kembali dapat dihuni pemilik bersama keluarganya, tanpa harus mengungsi ke lokasi lain.(suarabaru.id/bp)