blank
DEMPLOT : Peserta pelatihan kewirausahaan dan budidaya jahe merah di Desa Nglobo, Kecamatan Jiken, Blora, menyiapkan lahan demplot jahe merah. Foto : Wahono

BLORA – Setalah Desa Cabak, tim dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Institut Pertanian Bogor (P2SDM IPB) berpindah ke Desa Nglobo, Kecamatan Jiken, Blora, untuk pelatihan budidaya tanaman jahe merah.

Dalam program ini, petani hutan (pesanggem) anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Desa Nglobo, dilatih kewirausahaan oleh narasumber Warcito (IPB), untuk  budidaya jahe merah oleh Ani Kurniawati (IPB).

“Pembimbing kami, adalah tim ahli dari P2SDM IPB Bogor,” ungkap Dirham, Ketua LMDH Desa Nglobo, Blora, Minggu (30/12).

Sebelumnya, P2SDM IPB memberi pelatihan kewirausahaan pembuatan makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil, dan pembuatan makanan ikan (air tawar) di Desa Cabak.

Khusus budidaya jahe merah, diikuti sedikitnya 36 petani dari LMDH, Kelonmpok Tani Hutan (KTH), dan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Nglobo, yakni salah satu desa di pinggir hutan jati dan Lapangan Migas Nglobo.

Program P2SDM  IPB di Blora, mendapat dukungan Pertamina Ekplorasi Produksi Alas Dara Kemuning (PEPC ADK) dan Satuan Kerja Pelaksana Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jabanusa.

Tambahan

Materi pelatihan kewirausahaan, terkait pentingnya petani memiliki  tekat dan usaha, demi menunjang kehidupan agar lebih baik, yakni penghasilan tambahan diluar pertanian hasil bumi (padi dan jagung).

Warcito (IPB Bogor), mengajak peserta berinteraksi secara aktif, menampilkan gambar atau video tentang pentingnya menjadi seorang pengusaha yang harus memiliki mimpi, dan tekat kuat.

“Semua peserta antusias, dan aktif ikut paparan demi paparan,” kata Dirham.

Setelah materi kewirausahaan, lanjutnya, disusul sesi budidaya jahe Merah, di sesi ini mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir, ada teori hingga praktik lapangan.

Antusias ditunjukkan, dengan banyaknya para peserta yang aktif bertanya kepada narasumber, yakni terkait penyiapan rimpang bibit.

Tim ahli IPB, Ani Kurniawati membeber, perlakuan rimpang bisa dilakukan dengan fungisida dan bacterisida serta cara penyemaian bibit dan penjelasan seputar tanaman jahe merah.

Program ini adalah tahap pertama, dan tim P2SDM IPB fokus dalam kepelatihan berbasis kompetensi dan pendampingan untuk dua desa, yakni Desa Cabak dan Desa Nglobo.

Untuk warga Cabak dilatih pembuatan olahan pangan dan makanan ikan, di Nglobo budidaya jahe merah. Program yang disusun tim IPB, berjalan lancar.

“Semua berjalan lancar berkat bantuan  CSR dari  PEPC ADK-SKK Migas,” jelas salah satu tutorial dan pendamping dari P2SDM IPB, Hasto Suprapto.

Hasto menambahkan, pelatihan ini adalah program corporate social responsibility (CSR) PEPC ADK-SKK Migas Jawa Bali Madura dan Nusa Tenggara (SKK Migas Jabanusa), untuk meningkatkan keterampilan dan berwirausaha.(suarabaru.id/wahono)