blank
BERDAMPINGAN : Jenazah korban tsunami, Reza Amelia dimakamkan berampingan dengan ibundanya Yulistiani, di TPU Desa Pojokwatu, Blora, Kamis (27/12). Foto : Wahono

BLORA – Pemakaman Reza Amelia, pelajar yang tewas dalam bencana tsunami di Pantai Carita, Selat Sunda, Anyer, Jabar, diiringi isak tangis keluarga, saudara, kerabat, guru dan kawan sekolahnya, Kamis (27/12).

Reza Amelia adalah anak pertama pasangan sumai isteri (pasutri) Gino-Yulistiani. Prosesi pemakaman diawali dengan disholatkan di mushalla yang tidak jauh dari rumah orang tua korban.

Saat peti jenazah dimasukkan ke liang lahat, isak tangis keluarga, kerabat, dan puluhan kawan sekolahnya pecah. Korban dimakakmkan berdampingan dengan ibungan, Yulistiani, juga korban tsunami.

Yulistiani, dimakamkan oleh pihak keluarganya satu hari lebih awal, Rabu (26/12), di pemakaman umum Desa Pojokwatu, Kecamatan Sambong, Blora. Ibu dan anak itu ditemukan sudah tidak bernyawa oleh tim SAR gabungan.

“Gino, ayah Amelia, anak ragil dan neneknya, mengalami luka serius, dan masih di rawat di RS Jabar,” kata Suwondo, salah satu kerabat Gino di Desa Pojokwatu.

Sebelumnya, duka mendalam dialami keluarga Gino, warga RT-03/RW-02 Desa Pojokwatu, Kecamatan Sambong, Blora, karena anak, istri dan mertuanya menjadi korban bencana tsunami Pantai Carita, Anyer.

Dirawat Intensif

Tsunami yang menggulung pantai Carita pada Sabtu malam, 22 Desember 2018, membawa korban istri Gimo, Yulistiani serta anak pertamanya Reza Amelia ditemukan tim SAR dalam keadaan meninggal dunia.

Jenazah Yulistiani dikebumikan lebih dulu. Sedangkan Reza Amelia, dimakamkan pada Kamis (27/12), setelah menjalani proses identifikasi tim Disaster Victim Indentification (DVI) Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Gino bersama putera keduanya bernama Kevin, dan mertuanya, Srikah, selamat dan sampai saat ini masih dirawat intensif di salah satu rumah sakit (RS) Jabar, jelas Tarmidi, Paman Gino.

Tarmidi, paman Gino menceriteerakan ada 32 anggota keluarganya yang saat itu berlibur pantai tersebut. Lima korban asal Pojokwatu-Blora, berangkat ke Jakarta Kamis malam (20/12), dengan naik kereta api (KA) dari Stasiun Cepu.

Diberitakan sebelumnya, setelah menempuh perjalanan darat sejauh sekitar 780 kilometer, keluarga Gino bergabung dengan 32 anggota keluarga yang sedang berlibur di salah satu villa Pantai Carita.

Dari 32 anggota keluarga, 26 ditemukan selamat dengan luka-luka berat dan ringan, enam orang dinyatakan meninggal dunia. Dua korban yang meninggal asal Blora, Yulistiani (Ibu) dan Reza Amelia (anak/pelajar).(suarabaru.id/wahono)