blank
Pendeta, majelis dan song leader ( pemimpin pujian) serta umat memakai pakaian bernuansa Jawa pada ibadah Natal di GKJ Plengkung Magelang, (Suarabaru.id/dh).

 

MAGELANG- Ratusan umat Kristen melaksanakan ibadah Natal  di Gereja Kristen Jawa ( GKJ) Plengkung, Jalan Piere Tendean, Magelang, Selasa ( 25/12). Ibadah Natal yang dipimpin Pendeta Kristian Yudhi Nugroho itu bernuansa Jawa.

Lagu-lagu pujian yang dilantunkan semuanya menggunakan  Bahasa Jawa diiringi musik gamelan. Selain itu, pendeta, majelis dan song leader ( pemimpin pujian) serta para umat memakai pakaian bernuansa Jawa. Yaitu memakai kain surjan dan ikat kepala berupa iket maupun blangkon. Sedang kaum perempuan memakai kebaya dan jarit.

Penggunaan pakaian daerah tersebut tidak luput dari tema  Natal 2018 dari Sinode GKJ, yakni  ‘’Damai Sejahtera Allah di Bumi Pancasila’’.
‘’Selain itu, pemakaian bernuansa daerah tersebut  juga sesuai dengan budaya GKJ yang kental dengan budaya Jawa,’’ tutur  Kristian Yudhi Nugroho.

Dalam kotbah singkatnya, Kristian Yudhi Nugroho mengajak umat Kristen di GKJ Plengkung untuk menyebarkan damai sejahtera kepada seluruh umat di bumi ini.
“Peristiwa Natal merupakan  wujud dari keprihatinan Tuhan Allah terhadap semua manusia di bumi yang  hidup dalam keadaan  tidak adanya damai sejahtera dan  kesusahan’’ katanya.

Dia menuturkan, peristiwa lahirnya Yesus Kristus ( Isa Almasih) di sebuah kandang domba yang hina, merupakan kabar baik bagi semua manusia untuk diselamatkan dari dosa-dosanya.

Pada ibadah Natal tersebut, juga dimeriahkan dengan sendratari kelahiran Yesus yang diperankan anak-anak Sekolah Minggu dan para remaja/pemuda gereja yang berlokasi di Jalan Piere Tendean Nomor 4, Kota Magelang tersebut.

Untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi umat
Kristiani  yang akan melaksanakan ibadah malam Natal maupun ibadah Natal, Polres Magelang Kota melakukan sterilisasi  dua jam sebelum ibadah dilaksanakan.

Sterilisasi selain melibatkan tim khusus penjinak bom, juga melibatkan dari unit satwa (K-9). ‘’Kami menerjunkan tim khusus yang menggunakan metal detektor dan juga
unit K-9 untuk menyisir setiap sudut ruangan gereja, untuk memberikan rasa aman dan nyaman selama melaksanakan ibadah,’’ ujar Kapolres Magelang Kota, AKBP Kristanto Yoga Darmawan.

Menurutnya, jumlah gereja yang dijaga oleh personel kepolisian  dibantu dari TNI, Satpol PP dan lainnya sebanyak 35 gereja yang tersebar di  tiga kecamatan yang ada di Kota Magelang. (Suarabaru.id/dh)